Punya Ketakutan yang Sama, Tetangga Afghanistan Sepakati 5 Hal Ini
jpnn.com, ANHUI - Menteri luar negeri negara-negara tetangga Afghanistan yang bertemu di ternyata punya ketakutan yang sama. Mereka khawatir di era Taliban, Afghanistan bakal jadi sarang kelompok teroris.
Ketakutan itu terlihat jelas dari pernyataan bersama pada penghujung konferensi di Tunxi, Provinsi Anhui tersebut, Kamis (31/3).
Ada lima garis besar terkait situasi Afghanistan yang menyangkut politik dan diplomasi, ekonomi dan kemanusiaan, kontraterorisme dan keamanan, pengungsi, serta kelembagaan.
Butir-butir itu disepakati oleh para menlu tetangga Afghanistan, yakni China, Iran, Pakistan, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.
Para menlu sepakat menghormati kemerdekaan, kedaulatan, integritas wilayah, dan negara kesatuan Afghanistan serta mendukung rakyat Afghanistan menentukan sendiri masa depan negaranya.
Pernyataan bersama juga menyoroti tindakan konkret di Afghanistan untuk menjamin hak kaum perempuan dan pendidikan anak-anak serta menyerukan tindakan lebih lanjut dalam meningkatkan taraf hidup rakyat Afghanistan.
Para menlu dalam pernyataan bersama itu juga menekankan terorisme sebagai faktor kunci yang memengaruhi stabilitas Afghanistan.
Mereka mengutuk berbagai bentuk kekerasan dan serangan teroris serta menegaskan kembali bahwa ISIS, Al Qaeda, ETIM, TTP, BLA, Jundullah, Jaish Al Adl, Jamaat Ansarullah, IMU, dan organisasi terorisme lainnya tidak boleh diberi tempat di wilayah Afghanistan.
Pertemuan menlu negara-negara tetangga Afghanistan di China menghasilkan kesepakatan terkait 5 hal, apa saja?
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Soal Kunker Perdana Prabowo ke China, Sukamta PKS Singgung Kemerdekaan Palestina
- Gelandang China Sindir Kualitas Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Nasib Branko Ivankovic Setelah China Bungkam Timnas Indonesia, Aman dari Pemecatan?
- Apa Target Shin Tae Yong Setelah Timnas Indonesia Kalah Melawan China?