Punya Pabrik Propelan Bisa Hemat Anggaran Rp 1 Triliun
jpnn.com - JAKARTA - Rencana PT Dahana membangun pabrik propelan diyakini akan mampu menghemat devisa negara hingga Rp 1 triliun. Rencananya, BUMN strategis itu akan menggandeng perusahaan asal Prancis, Eurenco dan Roxel untuk membangun pabrik bahan kimia yang punya daya ledak tinggi itu.
"Penghematannya jelas signifikan, kurang lebih kalau diperkirakan dengan proyeksi lima tahun ke depan mendekati angka Rp 1 triliun per tahunnya. Sehingga ini salah satu hal yang istimewa," ucap Staf Ahli Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) Bidang Kerjasama dan Hubungan Antar-Lembaga Kementerian Pertahanan, Silmy Karim di Jakarta, Senin (26/5).
Silmy menjelaskan, selama ini untuk mendapatkan bahan baku persenjataan atau propelan di Indonesia dilakukan dengan cara impor dari Belgia. Sebab, Indonesia belum mampu membuatnya.
Karenanya dengan membangun pabrik propelan maka Indonesia bisa mencukupi sendiri kebutuhan bahan peledak. Menurut Silmy, selama ini Indonesia impor 100 persen propelan dari Belgia.
"Ini untuk memenuhi kebutuhan Indonesia selama lima tahun ke depan, sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan Kemenhan dan juga menghemat anggaran pemerintah. Makanya kita (Kemenhan) mendukung kerjasama ini," tandas dia. (chi/jpnn)
JAKARTA - Rencana PT Dahana membangun pabrik propelan diyakini akan mampu menghemat devisa negara hingga Rp 1 triliun. Rencananya, BUMN strategis
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PAPERA Dorong Kemendag Bentuk Satgas Pasar untuk Stabilitas Ekonomi Rakyat
- Soal Industri Kretek Nasional, PB HMI Minta Presiden Beri Arahan Lembaga Terkait
- PT Tasma Puja Siap Dukung Swasembada Pangan lewat Tanam Jagung
- Pertamina Patra Niaga Terus Lakukan Pengecekan Pangkalan LPG 3 kg
- 2 Dekade Komitmen Sosial, Reksa Dana Haji Syariah Berangkatkan Hampir 1000 Jemaah
- Bea Cukai Jalin Sinergi dengan Pemda di Sulawesi dengan Gelar Rakor, Ini yang Dibahas