Punya Tujuh Turunan, Saksi Mata Letusan Krakatau 1883
Senin, 13 Mei 2013 – 08:30 WIB

Punya Tujuh Turunan, Saksi Mata Letusan Krakatau 1883
Dia tercatat di Dispendukcapil Kabupaten Pandeglang sebagai warga kelahiran 6 Mei 1867. Tanggal lahir itu tercantum di KTP yang diterbitkan pada 2007. Dari segi administrasi, dialah manusia tertua di Indonesia yang masih hidup hingga Mei 2012.
Baca Juga:
Usia Maemunah kemudian diverifikasi BPS Pandeglang saat sensus penduduk 2010. Pihak BPS meminta bantuan dokter untuk memverifikasi usia Maemunah. Hasilnya, mereka meyakini bahwa usia sang nenek memang benar 143 tahun kala itu.
Bukti lain bahwa Maemunah berumur panjang adalah ingatannya seputar peristiwa letusan Gunung Krakatau pada 1883. "Saat itu nenek berusia 16 atau 17 tahun," terang Enung Nuraini, cucu Maemunah dari anak terakhir.
Maemunah pernah bercerita bahwa Krakatau meletus selepas isya atau sekitar pukul 20.00. Kala itu Maemunah yang sedang bersantai di beranda rumah merasakan gempa yang hebat.
PERNAH membayangkan ada manusia berumur 145 tahun? Rasanya mustahil. Namun, tidak bagi anak-cucu Nenek Maemunah, warga Cimanuk, Pandeglang, Banten.
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu