Punya Tujuh Turunan, Saksi Mata Letusan Krakatau 1883
Senin, 13 Mei 2013 – 08:30 WIB

Punya Tujuh Turunan, Saksi Mata Letusan Krakatau 1883
Meski dianggap mustahil, nyatanya dokter telah membuktikan sendiri bahwa kondisi rahim Maemunah sangat baik. Dokter juga menyatakan bahwa Maemunah masih dimungkinkan untuk mengandung lagi setelah melahirkan anak kesepuluh. Namun, takdir berkata lain. Sang suami Sajamin meninggal pada usia 90 tahun.
Enung mengungkapkan, pada 2004 Maemunah mengalami gangguan pencernaan dan harus dirawat di RSUD Pandeglang. Itu merupakan kali pertama Maemunah dirawat di RS. Sebelumnya dia tidak pernah mengalami sakit yang membuatnya harus dirawat di luar rumah.
Beberapa saat seusai pemeriksaan, dokter memberi tahu Enung bahwa neneknya sangat beruntung bisa hidup lebih dari 100 tahun. Tentu saja Enung heran. "Kami saat itu belum bilang ke pihak rumah sakit bahwa usia nenek lebih dari 100 tahun," ucapnya.
Penasaran, Enung pun bertanya berapa usia Maemunah menurut sang dokter. Dokter mengatakan, berdasar sampel darah, diperkirakan usia Maemunah sudah lebih dari 125 tahun. Darahnya pun dinyatakan bersih, tidak terkontaminasi racun sedikit pun.
PERNAH membayangkan ada manusia berumur 145 tahun? Rasanya mustahil. Namun, tidak bagi anak-cucu Nenek Maemunah, warga Cimanuk, Pandeglang, Banten.
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu