Pupuk Biosilika dari Sekam Padi Dukung Bawang Merah
jpnn.com, SOLOK - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementan, melalui Balai Besar Litbang Pascapanen (BB-Pascapanen) telah berhasil memproduksi pupuk silika dari sekam padi yang dikenal dengan biosilika.
Pupuk biosilika tersebut saat ini tengah diuji coba pada tanaman bawang merah di Nagari Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok - Sumbar yang merupakan sentra utama produksi bawang merah di Pulau Sumatera.
Mulyadi, Sekretaris Kelompok Tani Bintang Timur, telah mencoba sendiri keampuhan biosilika tersebut pada tanaman bawang merahnya.
“Pada umur 40 - 45 hari setelah tanam, tanaman bawang merah yang diberi pupuk biosilika memiliki pertumbuhan jauh lebih baik, daunnya lebih besar, jumlah anakan lebih banyak, dan produksi umbi bawangnya pun meningkat," ungkap Mulyadi.
Hal ini diamini Yeni Gusnida, Penyuluh Dinas Pertanian Kab. Solok, yang saat ini membantu mengamati uji coba lanjutan pupuk biosilika pada tanaman bawang merah.
"Pertumbuhan bawang merah yang diberi pupuk biosilika sangat berbeda, daun bawangnya nampak lebih tegar dan ukuran daunnya lebih besar," imbuh Yeni.
Tatang Hidayat, peneliti biosilika BB-Pascapanen, menjelaskan proses produksi pupuk biosilika dari sekam padi sangat sederhana, sehingga biaya produksi dan harga jualnya bisa lebih murah.
"Dibanding pupuk silika komersial yang sebagian besar merupakan produk impor yang harganya mencapai Rp. 175.000 - Rp. 250.000 per liter," ujar Tatang.
Pupuk biosilika tersebut saat ini tengah diuji coba pada tanaman bawang merah di Nagari Sungai Nanam.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya