Pupuk Indonesia Dukung Target Pengurangan Emisi Karbon
Namun, proses produksi grey ammonia menimbulkan emisi yang berasal dari bahan baku energi fosil dan proses pembakaran energi fosil untuk menghasilkan panas dengan temperatur tinggi.
Dekarbonisasi untuk industri pupuk secara teknis memungkinkan, tetapi membutuhkan terobosan dari sisi teknologi, perubahan preferensi pelanggan dan tentunya terobosan regulasi.
Dia memproyeksikan kebutuhan blue dan green ammonia akan mulai berkembang pada 2030 dan terus meningkat hingga 2060.
Selain itu, dia mengatakan kebutuhan blue ammonia Pemerintah Jepang sebesar 3 juta ton pada 2030 dan meningkat menjadi 30 ton pada 2050.
Sementara itu, pengembangan green ammonia sangat bergantung pada akses listrik murah tanpa karbon.
Pemerintah sedang mempercepat pengembangan energi terbarukan dan pangsa energi terbarukan sebagai pasokan energi primer meningkat hingga 63%.
Ini akan bermanfaat bagi industri dan tentunya untuk industri pupuk.
Untuk mencapai pengurangan emisi industri yang signifikan, Pupuk Indonesia Group telah berkomitmen dan menjalankan berbagai inisiatif sejak dekade terakhir.
PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen mendukung target penurunan emisi karbon dan net zero emission (NZE) pemerintah yang ditargetkan tercapai pada 2060.
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- Pupuk Indonesia Percepat Penebusan Pupuk Subsidi di Wonogiri untuk Dukung Musim Tanam
- Pupuk Indonesia dan Wapres Ajak Petani Tebus Pupuk Bersubsidi di Kegiatan Rembuk Tani
- Sambut Musim Tanam, Pupuk Indonesia Gelar Rembuk Tani
- Hingga Oktober 2024, BSN Tetapkan 15.432 SNI
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon