Pupuk Indonesia Dukung Target Pengurangan Emisi Karbon
“Kami membangun pabrik Pupuk Kaltim-5 di Bontang, Pusri-IIB di Palembang, dan Amurea II di Gresik dengan teknologi terbaru untuk mengelola efisiensi energi dan mengarahkan kami untuk memenuhi target NDC," imbuh Nugroho.
Pengembangan blue ammonia sendiri sangat bergantung pada carbon capture and storage (CCS) atau carbon capture utilization and storage (CCUS).
IEA menyatakan bahwa penerapan CCS dapat menurunkan emisi dari produksi amonia sebesar 65% hingga 70%.
Dengan jumlah yang besar ini, dapat dikatakan bahwa CCS diperlukan untuk pengembangan blue ammonia.
PI mempelajari ketersediaan lokasi penyimpanan karbon di Indonesia dan menempatkan proyek blue ammonia yang akan dikembangkan di dekat lokasi tersebut.
Selain inisiasi diatas, Pupuk Indonesia juga mengembangkan kawasan berbasis energi bersih, KEK Arun dan Kluster Industri Hijau IMIA, merupakan dua proyek PI di Aceh.
Pengembangan KEK Arun telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2017 dan akan dikembangkan oleh konsorsium Pupuk Indonesia, Pertamina, Pelindo, dan Badan Usaha Milik Daerah Aceh.
Pupuk Indonesia akan memimpin pengembangan KEK Arun.
PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen mendukung target penurunan emisi karbon dan net zero emission (NZE) pemerintah yang ditargetkan tercapai pada 2060.
- Pupuk Indonesia Percepat Penebusan Pupuk Subsidi di Wonogiri untuk Dukung Musim Tanam
- Pupuk Indonesia dan Wapres Ajak Petani Tebus Pupuk Bersubsidi di Kegiatan Rembuk Tani
- Sambut Musim Tanam, Pupuk Indonesia Gelar Rembuk Tani
- Hingga Oktober 2024, BSN Tetapkan 15.432 SNI
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Bank Mandiri Tegaskan Komitmen Dorong Ekonomi Berkelanjutan di COP 29 Azerbaijan