Pupuk Kaltim Mulai Proses Revamping Pabrik Tertua

Pupuk Kaltim Mulai Proses Revamping Pabrik Tertua
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) memulai proses pembaruan (revamping) pabrik tertuanya dengan melaksanakan pemasangan tiang pancang perdana (first piling) di Bontang, Kalimantan Timur. Foto dok PKT

Upaya ini diharapkan bisa meningkatkan daya saing produk amonia dan urea eksisting Pupuk Kaltim sehingga tidak hanya dapat melahirkan produk berkualitas untuk mendukung ketahanan pangan nasional, tetapi juga mampu bersaing di pasar global. Jika sudah beroperasi penuh setelah revamping, Pabrik 2 ini diperkirakan bisa meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi konsumsi gas yang berdampak pada penurunan emisi CO2.

Nantinya Pabrik 2 juga dapat menurunkan konsumsi energi sebesar 4 MMBtu/ton amonia, sehingga turut menekan emisi CO2 setara dengan penurunan emisi sebesar 110.000 ton CO2 per tahun.

Selain revamping Pabrik 2 ini, Pupuk Kaltim terus gencar menggagas berbagai inisiatif untuk mendukung pencapaian target dekarbonisasi melalui beberapa program.

Mulai dari pembangunan pabrik soda ash, community forest (program penanaman pohon dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah), hingga pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan, salah satunya dengan penjajakan teknologi clean ammonia.

Upaya dekarbonisasi ini menargetkan penurunan emisi karbon sebanyak 32 persen di 2030 sebagai bentuk dukungan program pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission.

“First piling dan safety commitment ceremony ini menandai bukan hanya awal dari upaya konstruksi proyek revamping ini, namun juga awal dari komitmen teguh kita terhadap aspek keselamatan dan keberlanjutan," serunya.

"Kami memohon doa dan dukungan agar seluruh proses pembangunan berjalan lancar dan selamat, sehingga kedepannya, Pupuk Kaltim bisa terus berinovasi dan melahirkan produk berkualitas dan berkelanjutan, seturut dengan peran kami sebagai pelopor transformasi hijau industri di Indonesia,” imbuh Soesilo.(chi/jpnn)

Pupuk Kaltim juga akan melakukan penambahan alat dan pembaruan atau modifikasi untuk alat yang sudah ada.


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News