Pupuk Kaltim Raih Penghargaan RINTEK 2024 dari Kementerian Perindustrian

Pupuk Kaltim Raih Penghargaan RINTEK 2024 dari Kementerian Perindustrian
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) meraih penghargaan Rintisan Teknologi Industri (RINTEK) 2024 dari Kementerian Perindustrian RI. Foto dok PKT

Dengan jumlah variabel yang demikian besar, pendekatan konvensional dalam perencanaan produksi seringkali kurang efisien dan tidak mampu memberikan prediksi yang akurat.

"Melalui penggunaan kecerdasan buatan Pupuk Kaltim kini memiliki kemampuan untuk menganalisis data dengan kecepatan dan ketelitian yang jauh lebih tinggi. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk tidak hanya merencanakan produksi dengan lebih baik, tetapi juga prediksi yang lebih akurat terhadap permintaan pasar," terang Qomaruzzaman.

Selanjutnya Pupuk Kaltim juga mengembangkan inovasi untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi, melalui produk NPK kombinasi Pupuk Hayati Pelangi JOS.

Dari penerapan inovasi ini, kapasitas produksi padi mampu mencapai 8,74 Ton/Ha, sehingga turut mendorong kesejahteraan petani dan optimalisasi produktivitas pangan sebagai salah satu sasaran Perusahaan dalam memacu pertumbuhan pertanian nasional.

Inovasi ini tidak hanya hasil riset dan pengembangan mendalam, tetapi juga menggunakan teknologi canggih dalam proses produksinya.

Bahkan Pupuk Kaltim melakukan serangkaian uji coba lapangan di berbagai wilayah Indonesia dengan berbagai kondisi tanah dan iklim, untuk memastikan produk ini memberikan hasil konsisten dan optimal.

Melalui penggabungan pupuk NPK berkualitas tinggi dan mikroorganisme hayati yang bermanfaat, produk ini tidak hanya memberikan solusi komprehensif terhadap hasil panen, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan petani.

“Kami berharap dengan terus mendorong inovasi dan teknologi, Indonesia dapat terus meningkatkan daya saingnya di kancah global,” kata Agus Gumiwang.(chi/jpnn)

Pupuk Kaltim terus melakukan upaya terbaik dalam aktivitas bisnis perusahaan melalui pengembangan teknologi industri berkelanjutan.


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News