Pupuk Kaltim Sejahterakan Warga Lewat Budidaya Lobster
jpnn.com, KALIMANTAN TIMUR - PT Pupuk Kalimantan Timur Bontang menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR), salah satunya lewat program Creating Shared Value.
Program ini yakni membudidayakan ikan kerapu dan lobster menggunakan keramba jaring apung. Siapa sangka, program yang dijalankan sejak 2016 itu turun membantu meningkatkan perekonomian masyarakat yang tergabung dalam program tersebut.
Staf Kompartemen Umum PT Pupuk Kaltim Marsidik Suhariyanto menjelaskan dalam program ini masyarakat diberikan tugas untuk mengelola keramba, merawat ikan hingga siap dipanen.
Hasilnya, mereka telah panen sebanyak tiga kali dengan total panen mencapai 6 ton.
"Hasil panen untuk memenuhi pasar ekspor ke sejumlah negara seperti Singapura dan Tiongkok. Hasil panen dijual ke luar karena kalau lokal kurang populer lantaran harganya sangat mahal,” ujar Marsidik.
Lalu berapa investasi yang dikeluarkan untuk menjalankan budidaya lobster dan kerapu?
“Investasi untuk satu keramba Rp 700 juta, kalau dua kira-kira Rp 1,5 miliar,” jelas Marsidik.
Untuk pembagian hasil biasanya akan dibagi rata. Di samping itu, masyarakat juga bisa menjual hasil tangkapannya melalui koperasi dengan harga yang sesuai dengan pasar.
Hasil panen untuk memenuhi pasar ekspor ke sejumlah negara seperti Singapura dan Tiongkok.
- Pupuk Kaltim Borong 11 Penghargaan IGA 2025
- Bea Cukai Tual Melepas Ekspor Perdana 7,6 Ton Ikan Kerapu Hidup ke Hong Kong
- Legislator NasDem Tawarkan Solusi Ini Demi Menyejahterakan Petani
- Stok Pupuk Nasional Jelang 2025 Capai 1,4 Juta Ton
- Target Juara, Petrokimia Gresik-Pupuk Indonesia Meluncurkan Tim Voli Putri Proliga 2025
- Sambut Musim Tanam 2025, Pupuk Indonesia Pastikan Pupuk Bersubsidi Tersedia di Sultra