Pupuk Subsidi Dioplos
Selasa, 09 April 2013 – 09:12 WIB
Lebih jauh dia menjelaskan, pada musim tanam pertama di tahun ini, banyak petani yang menanam bawang merah. Padahal, alokasi pupuk bersubsidi perhitungannya untuk tanaman padi. Setiap 1 hektare lahan padi membutuhkan pupuk urea sekitar 3 kuintal, sedangkan tanaman bawang merah seluas 1 hektare hanya membutuhkan 30 kg. ”Jadi, tidak semua pupuk urea bersubsidi diserap petani. Meski ada yang dioplos, tapi perbandingannya masih banyak pupuk yang tidak terserap petani,” jelasnya.
Dengan begitu, ia mengaku bahwa petani saat ini belum merasakan adanya kelangkaan pupuk. Namun, jika para petani menanam padi semuanya, maka akan terjadi kelangkaan. Pihaknya meminta kepada dinas terkait untuk melakukan pengawasan ketat terhadap penjualan pupuk bersubsidi. Selain itu, dibutuhkan agro ekological zone (AEZ). Artinya, setiap wilayah memproduksi satu produk pertanian, sehingga kebutuhan pupuk secara riil bisa terlihat. ”Kelebihan pupuk, sangat berpotensi untuk disalahgunakan,” ujarnya. (yer)
SLAWI - Pupuk oplosan yang marak di Kabupaten Tegal akhir-akhir ini sangat merugikan para petani. Sebab pupuk bersubsidi yang mestinya untuk petani
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang
- Camat Diminta Lebih Peka Atasi Isu Wilayah dan Penyusunan Anggaran
- Tanah Longsor di Padang Lawas, 4 Orang Meninggal Dunia
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi
- DPRD Kota Bogor Gelar Sidak ke OPD, Pastikan Pelayanan Tetap Optimal