Pupuk Subsidi Kerap Hilang? KTNA Indramayu Bilang Begini
jpnn.com, INDRAMAYU - Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Indramayu Dasma mengungkapkan penyebab pupuk subsidi yang disebut kerap hilang.
Hal ini menurutnya karena kondisi alokasi subsidi tahun ini mengalami penurunan dari tahun lalu, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi para petani.
"Pupuk bersubsidi bukan hilang, tapi memang karena kuota yang tersedia tidak memenuhi jumlah pupuk yang diusulkan. Hal ini berdasarkan anggaran yang tersedia dari pemerintah yang memang terbatas juga," kata Dasma, Rabu (21/4).
Jika merujuk pada data alokasi pupuk bersubsidi tahun ini, para petani Indramayu memang mengalami penyesuaian jatah yang cukup signifikan.
Berdasarkan data SK Dinas Kabupaten Indramayu Nomor 06 Tahun 2021 total alokasi pupuk bersubsidi Indramayu hanya sebesar 92.095 ton.
Padahal pada 2020 Indramayu mendapatkan alokasi sebesar 134.530 ton.
Penurunan alokasi terbesar terjadi pada pupuk subsidi jenis SP-36 dan ZA. Tahun 2020 Indramayu menerima jatah SP-36 sebanyak 14.145 ton, sedangkan 2021 jatah yang didapatkan hanya sebanyak 319 ton.
Untuk jenis ZA, tahun lalu sebanyak 8.703 ton, sementara di 2021 hanya dapat 1.650 ton.
Dengan adanya keterbatasan pupuk subsidi tersebut, para petani di Indramayu tetap berusaha maksimal untuk tetap menjaga produktifitas.
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Pastikan Kelancaran Operasi dan Kepatuhan Hukum, Petrokimia Gresik Didukung Kejati Jatim
- Pupuk Indonesia Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi kepada Petani
- CREW Beras
- Penyaluran Pupuk Subsidi Dipercepat