Pupuk Subsidi Langka, Daya Serap Rendah
Selasa, 13 Maret 2012 – 13:23 WIB
PADANG--Keberpihakan pemerintah terhadap rakyat patut diragukan. Apa pun program untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah, kerap tak berjalan mulus. Sebut saja program pupuk bersubsidi, penyerapannya yang rendah menyebabkan kelangkaan di mana-mana. Malahan, kata Gatot, kebutuhan pupuk di Sumbar masih di bawah dua kabupaten di Jawa Timur, yakni Lamongan dan Bojonegoro. Anehnya, hampir di seluruh daerah di Sumbar, selalu ribut soal kelangkaan pupuk.
Rendahnya penyaluran pupuk bersubsidi di Sumbar, membuat Kementerian Pertanian (Kementan) gerah. Pasalnya, kuota yang diberikan jarang dimanfaatkan maksimal oleh kabupaten/kota di Sumbar.
Baca Juga:
"Terus terang, saya heran di Sumbar ini. Banyak kepala daerah yang mengeluh kelangkaan pupuk. Padahal, realisasi pemanfaatan pupuk itu yang rendah di Sumbar. Tak pernah mencapai 100 persen," kritik Deputi Direktur Jenderal dan Sarana Pertanian Kementan, S Gatot Irianto dalam Rapat Koordinasi Kepala Daerah se-Sumbar di Hotel Pangeran Beach, (12/3).
Baca Juga:
PADANG--Keberpihakan pemerintah terhadap rakyat patut diragukan. Apa pun program untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah, kerap tak berjalan
BERITA TERKAIT
- Bahas Swasembada Jagung, Mentan Amran Diskusi dengan Kapolri Jenderal Listyo
- 31 TJSL 2024 dari SPSL Berdampak Luas Bagi Masyarakat
- CPM dan DPRD Tegaskan Legalitas Aktivitas PT AKM di Poboya
- Target Beroperasi 2027, Pabrik Semen Baru di Papua Siap Garap Indonesia Timur
- Begini Kronologi iPhone 16 Masuk ke Indonesia
- Jangan Kaget, Sebegini Total Duit yang Dikeluarkan Pemerintah untuk IKN