Pupuk Subsidi Langka, Satu Sak Tembus Rp 140 Ribu

Pupuk Subsidi Langka, Satu Sak Tembus Rp 140 Ribu
Ilustrasi. FOTO: dok/jpnn.com

Menurut dia, masalah itu akan dijadikan bahan evaluasi agar tidak terjadi kelangkaan pupuk lagi. Salah satunya dengan membenahi manajemen distribusi pupuk. Misalnya, mempercepat ketersediaan stok sebelum musim tanam tiba. ”Sebelum musim tanam tiba, pupuk harus sudah tersedia di gudang maupun kios-kios,” katanya.

Pihaknya juga akan menambah jumlah kios pupuk. Saat ini ada daerah yang kekurangan kios pupuk. Misalnya, di Kecamatan Bakung, hanya ada dua kios pupuk. Padahal, wilayahnya cukup luas. ”Kami akan rekomendasikan agar kios pupuk bersubsidi ditambah dan dilakukan evaluasi terhadap distributor nakal,” tuturnya.

Dia menyebut, saat ini ada beberapa distributor nakal yang tidak memenuhi kebutuhan pupuk di wilayahnya. Pupuk malah dijual ke wilayah lain. Dalam waktu dekat, pihaknya sidak ke sejumlah distributor dan kios pupuk. ”Kami akan menindak tegas. Kami akan rekomendasikan agar distributor dan kios nakal diputus kontraknya,” pungkasnya. (ful/JPNN/c11/dwi)


BLITAR – Sejumlah petani di wilayah Kabupaten Blitar kelimpungan karena pupuk subsidi sulit dicari. Kalau stok ada, harganya selangit.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News