Pura-pura Ibadah, Curi Alquran Masjid
jpnn.com - CIREBON - Terjepit kebutuhan ekonomi memang kadang membuat gelap mata. Contohnya adalah May Rianto, 35 warga Harapan Mulya Kelurahan Drajat Kecamatan Kesambi. Pria yang mengaku lulusan diploma III salah satu sekolah tinggi di Kabupaten Cirebon, nekat mencuri kitab suci Alquran di masjid Raya Attaqwa untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya lantaran sudah beberpa bulan terakhir tidak bekerja setelah keluar dari tempatnya bekerja.
May diamankan Security masjid pada Sabtu (10/5) sekitar pukul 08.00 WIB dengan barang bukti tiga buah kitab suci alquran dengan stempel masjid Attaqwa yang ia simpan didalam tas ransel warna kuning miliknya. Dia ditangkap di sebuah tempat di Kelurahan Lemahwungku saat hendak menjual kitab suci kepada seorang perempuan yang identitasnya masih dalam penelusuran.
Peristiwa penangkapan tersebut berawal setelah pihak pengurus masjid mendapatkan informasi dari warga yang kerap melihat seorang laki-laki dengan ciri-ciri membawa tas pada pagi hari sedang menjual kita suci Alquran di emperan toko di Kelurahan lemahwungkuk.
Setelah dilakukan pengamatan, security masjid pada Sabtu (10/5) melihat seorang pria yang membawa tas ransel warna kuning memasuki area masjid dan melaksanakan sholat subuh bersama jamaah yang lain, setelah selesai melaksanakan salat, pria yang kemudian diketahui bernama Ray tersebut kemudian terlihat mengambil tiga kitab suci dan memasukannya kedalam tas yang ia bawa.
Setelah diikuti, akhirnya security masjid berhasil menangkap Ray yang hendak menjual kitab tersebut dengan harga satuan Rp 20 ribu kepad seorang perempuan yang kemudian kabur.
Ray pun kemudian dibawa ke Majid Attaqwa dan langsung diintrogasi oleh pihal Security. Berdasarkan pengakuan Ray , pelaku terpaksa melakukan aksi tersebut karena alasan ekonomi. Pelaku menjual kitab tersebut kepada orang yang sudah dikenalnya seharga 20 ribu sampai 50 ribu.
Kapolres Cirebon Kota AKBP H Dani Kustoni SH SIK MHum melalui Kapolsek Utbar Kompol Luhut Sitohang SH membenarkan peritiwa penangkapan tersebut. Namun pihaknya mennjamin tidak ada unsure sara atupun kaitannya dengan keyakinan bergama, melainkan pelaku melakukan aksi tersebut karena terjepit kebutuhan ekonomi. "Kita masih dalami motifnya, dari hasil pemeriksaan sementara pelaku kepepet kebutuhan ekonomi,""pungkasnya. (dri/mas)
CIREBON - Terjepit kebutuhan ekonomi memang kadang membuat gelap mata. Contohnya adalah May Rianto, 35 warga Harapan Mulya Kelurahan Drajat Kecamatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri