Purnawirawan Dikabarkan Berencana Kudeta SBY
Komisi I Bantah, Minta Intelijen Bergerak
Kamis, 24 Maret 2011 – 06:02 WIB

Purnawirawan Dikabarkan Berencana Kudeta SBY
JAKARTA - Dalam sehari kemarin, isu mengenai rencana kudeta pemerintahan SBY-Boediono mendadak mencuat. Itu setelah sebuah televisi asing, Aljazeera, menayangkan berita running text yang menyebut bahwa ada sejumlah purnawirawan jenderal TNI yang ikut menunggangi berbagai aksi kerusuhan yang menyerang kelompok agama minoritas di Indonesia. Menurutnya, ada banyak aparat intelijen di Indonesia. Selain yang berada di bawah komando langsung Badan Intelejen Negara (BIN), ada juga aparat intelijen di kepolisian. Dan tugas merekalah untuk mengantisipasi segala hal yang berkenaan dengan ancaman keamanan dan pertahanan dalam negeri itu.
Yang menarik, analisa investigatif yang dilakukan media asing tersebut juga menyebut, alasan para pensiunan jenderal ini ikut mendalangi berbagai aksi kelompok garis keras adalah untuk melemahkan dan melakukan kudeta terencana atas pemerintahan SBY-Boediono.
“Ini berangkat dari informasi mas ya. Informasi itu sekarang memang sudah seperti sampah keluar masuk. Tapi bagaimanapun intelijen saya kira harus bergerak,” kata anggota Komisi I DPR Nurhayati Assegaf saat dimintai responnya terkait pemberitaan media asing tersebut, kemarin (23/3/2011).
Baca Juga:
Jadi, tanpa dengan instruksi atau desakan parlemen pun, ungkap Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat ini, mereka tetap harus cepat dalam merespons berbagai isu menyangkut ancaman kudeta ini.
JAKARTA - Dalam sehari kemarin, isu mengenai rencana kudeta pemerintahan SBY-Boediono mendadak mencuat. Itu setelah sebuah televisi asing,
BERITA TERKAIT
- Info Terbaru Penyaluran TPG Guru dan Pengawas PAI, Alhamdulillah
- Ratusan Honorer Terkena PHK saat Lebaran, Semoga Tidak Murung Berkepanjangan
- One Way Nasional GT Cikatama-Kalikangkung Berlaku Jumat Pagi, Tunggu Instruksi
- Begini Dukungan Pegadaian untuk Program Mudik Aman Sampai Tujuan
- Manjakan Pelanggan, Indibiz Gelar Mudik Aman sampai Tujuan
- Menaker Yassierli Ungkap Ada 40 Perusahaan Belum Bayar THR