Purnawirawan Jenderal ini Membandingkan GAM dan OPM, Mana yang Lebih Sulit Ditangani?
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayor Jenderal (Purn.) Supiadin Aries Saputra mengimbau pemerintah menempuh strategi lain dan bersikap tegas menghadapi Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Menurutnya, gerakan OPM makin meningkat di Papua tahun-tahun belakangan ini.
"Gerakan bersenjata OPM ini makin meningkat. Mereka menyerang pos-pos polisi, TNI, pemukiman, bahkan membakar fasilitas umum," kata purnawirawan jenderal bintang dua ini dalam kanal YouTube Hersubeno Arief, dipantau JPNN, Rabu (8/12).
Mantan Pangdam IX/Udayana ini juga menjelaskan perbedaan kondisi antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan OPM. Gerakan perlawanan di Aceh latar belakangnya masalah ketidakadilan dalam pengelolaan sumber daya alam dan eksploitasi.
"Kalau OPM ini tidak, mereka hanya ingin merdeka karena tidak puas dengan Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat-Red)," kata anggota DPR RI periode 2014-2019 itu.
Dia mengatakan GAM lebih mudah diajak bicara, berbeda dengan OPM yang cukup sulit diajak bernegosiasi.
Hal ini karena, kata dia, OPM bersifat separatisme murni sehingga yang diinginkan hanya merdeka.
"Seperti yang saya katakan, yang namanya gerakan separatisme itu di dunia mana pun secara universal memang begitu, lihat saja Irlandia makanya harus tegas," kata mantan Pangdam Iskandar Muda ini.
Mantan Pangdam Iskandar Muda Purnawirawan Mayjen Supiadin Aries Saputra membandingkan gerakan GAM dan OPM yang sangat berbeda visi misinya
- KSAD versi OPM Ditangkap di Dogiyai, Begini Sosoknya
- Hari Gosip
- OPM Merespons Begini soal Sikap KKB Egianus yang Membebaskan Pilot Susi Air
- Pelacakan Elang, Kunci Kelanjutan Perundingan Pembebasan Pilot Selandia Baru
- Hadi Tjahjanto Pastikan Situasi di Papua Sudah Kondusif
- Komnas HAM Kecam OPM yang Membunuh Pilot WN Selandia Baru