Purnawirawan Kopassus Peringati 40 Tahun Penugasan ke Timor Timur
Salah seorang di antara mereka adalah Luhut Panjaitan, yang kini menjabat sebagai Menko Polhukam. Dia memang bekas prajurit Kopassus yang bertugas di Timur Timur.
"40 tahun lalu kita berangkat ke medan tugas di Timor Timur dari markas ini. Tentu saja banyak kenangan yang tersisa," kata Menteri Luhut.
Pasukan tentara Indonesia saat memasuki Timor Timur, Desember 1975. (Foto: istimewa).
Menteri Luhut mengatakan, dia dan rekan prajurit Kopassus lainnya berangkat ke Timor Timur dengan semangat memerangi pengaruh komunisme di sana.
Pada Desember 1975, di saat pasukan Kopassus memulai misinya menetang faksi yang berideologi kiri di Timor Timur, Menlu AS Henry Kissinger berada di Jakarta dan berbicara dengan Presiden Suharto.
"Kissinger datang ke Jakarta dan memastikan bahwa AS memberikan lampu hijau untuk operasi militer ini karena kekhawatiran terhadap komunisme di Timor Timur," jelas Luhut.
"Begitu materi briefing yang kita terima sebagai prajurit. Jadi jika kemudian kita disalahkan, tentu saja itu politik. Kita dipersalahkan di saat kita menjalankan tugas kita dengan baik," katanya.
Pada 7 Desember 40 tahun lalu, tepatnya 1975, pasukan Kopassus memasuki Timor Timur, yang menadai bergabungnya wilayah itu dengan Republik Indonesia.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata