Purnawirawan Polri Buka Suara, Sebut Bharada E Terkesan Tokoh Paling Sakti, Melebihi Jenderal
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Kadensus 88 Antiteror Polri Irjen Pol (Purn) Bekto Suprapto angkat bicara terkait kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.
Purnawirawan Polri itu mengkritisi perlakuan istimewa polisi terhadap Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, yang menembak Brigadir J dalam insiden berdarah tersebut.
Sebagai Tamtama Polri, Bharada E dinilai lebih sakti dari jenderal. Terbukti, hingga kini status Bharada E masih belum jelas.
Sementara sudah dua perwira tinggi dan satu perwira menengah dinonaktifkan dari jabatannya.
Mereka adalah Irjen Pol Ferdy Sambo, Brigjen Pol Hendra Kurniawan dan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.
"Bharada E ini terkesan sebagai sosok yang paling menarik perhatian. Bahkan tokoh yang paling kuat. Paling sakti. Dianggap melebihi jenderal kekuatannya," ujar mantan Kadensus 88 Antiteror Polri Irjen Pol (Purn) Bekto Suprapto seperti dikutip dari kanal YouTube Polisi Ooh Polisi pada Kamis (28/7/2022).
Bharada E ini juga disebut sebagai sosok yang misterius. Bahkan mantan Kadiv hukum Polri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi menyebut pemberitaan Bharada E ini juga luar biasa.
"Yang lebih hebat lagi kemarin dia menghilang. Eh sekarang datang lagi. Dia datang ke Komnas HAM dikawal sama banyak polisi. Yang dikawal kan cuma jenderal. Berarti dia melebihi jenderal. Ada perwira lagi yang mengawal. Mungkin besok-besok dia bisa jadi saksi, jadi tersangka atau enggak jadi. Makanya itu kenapa dia disebut sakti," timpal Aryanto.
Sebagai Tamtama Polri, Bharada E dinilai lebih sakti dari jenderal. Terbukti, hingga kini status Bharada E masih belum jelas.
- G30S Sudah Menculik 6 Jenderal, Mengapa Akhirnya Gagal?
- Edi Minta Purnawirawan Tak Sampaikan Info Menyesatkan Soal Kasus Vina
- Polri Kirim 4 Pati Ikut Seleksi Capim dan Dewas KPK
- Pengemudi Arogan Berpelat Mobil Dinas TNI Palsu Mengaku Adik Jenderal
- Pemudik kepada Irjen Iqbal: Alhamdulillah Pak Jenderal, Kami Aman Semua
- Pentolan Aktivis '98: Wis Wayahe Prabowo Jenderal Bintang Empat