Purwa: Jangan Nilai Musik dari Industri
Kamis, 18 Maret 2010 – 18:45 WIB
Sprite D’Plong tahun ini menampilkan konsep baru dengan berubah menjadi kompetisi antar grup band, di mana sebelumnya merupakan kompetisi menyanyi antar individu. Jumlah kota audisinya pun diperbanyak dari 18 kota di Jawa dan Sumatera menjadi 20 kota di seluruh Indonesia. Selain itu, jumlah pertunjukkan konser ‘Sprite D’Plong’ juga jauh meningkat. Jika tahun lalu pertunjukkan konser ‘Sprite D’Plong’ hanya diadakan di babak semifinal di empat kota di Jawa dan Sumatera saja, tahun ini konser akan digelar di 20 kota di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Sprite D’ Plong 2010 akan berlangsung dari bulan Maret hingga Agustus. Audisi akan digelar di stasiun radio setempat yang ditunjuk Sprite di 20 kota. Band peserta diminta untuk memilih satu dari 10 lagu yang ditentukan oleh tim Sprite dari berbagai macam genre, baik lagu lama maupun lagu baru. Kemudian mereka harus mengaransemen lagu tersebut dengan menggabungkan berbagai genre musik, sehingga menjadi lebih segar serta mengirimkan demo lagu tersebut ke radio yang ditunjuk. Setelah itu, juri yang terdiri Music Director stasiun radio dan tim Sprite akan memilih 10 finalis di setiap kota yang lagunya akan diputarkan dalam tangga lagu Sprite di radio itu. (ito/jpnn)
JAKARTA - Kemajuan musik di tanah air khususnya, menurut musisi Purwatjaraka, tidak tergantung pada apa yang diproduksi oleh industri musik semata.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Women From Rote Island Bisa Jadi Peluang Emas Perfilman Indonesia
- Bernyanyi Bahasa Arab untuk Pertama Kali, Anggun Menuai Pujian
- Ririe Fairus: Dekat Bukan Berarti Memiliki
- Cerita Kaka Slank Mengurus Sawah dan Kebun Milik Sendiri
- Gara-Gara Sebotol Viral, Shinta Arsinta dan Mala Agatha Diapresiasi Megah Music
- Kabar Duka, Ibunda Dede Yusuf Meninggal Dunia