Pusat Hanya Sediakan 25 Persen Butir Soal USBN
Dengan itu, para guru yang terlibat dalam pembuatan soal, tidak mengalami kesulitan. Sebab mereka telah terbiasa menyusun soal dan dibantu oleh soal jangkar.
Pranata juga menyebutkan, pemerintah pusat hanya menganggarkan pelatihan guru MGMP dalam jumlah kecil.
Dalam hal ini, satu kabupaten memiliki satu kelompok kerja guru yang dilatih pembuatan soal.
Untuk itu, dalam memutuskan penyusunan soal bernalar tinggi untuk 17 mata pelajaran yang di- USBN-kan.
Pihaknya telah meminta bantuan dari pemerintah daerah (pemda) untuk membantu membiayai dalam menggandakan jumlah MGMP.
”Kami pusat menyediakan anggaran untuk membiayai satu kelompok MGMP, tapi kami juga meminta daerah untuk membiayai, sehingga satu kelompok ini bisa digandakan,” jelasnya.
Selanjutnya, Pranata menuturkan, Pemda dapat menggandakan atau melakukan replikasi guru untuk ujian sekolah (US).
Pasalnya meski ada USBN, masih ada mata pelajaran yang tidak di USBN-kan, semisalnya Pendidikan olahraga maka guru- guru mata pelajaran yang tidak UN dan di USBN dapat menyusun soal untuk US.
Materi soal ujian sekolah berstandar nasional (USBN) 2017, tidak seluruhnya berasal dari Kemendikbud.
- Mendikdasmen Belanja Masalah, Seluruh Guru di Indonesia Wajib Tahu, Ada soal Sertifikasi
- Gibran Bercerita tentang Suratnya yang Tidak Direspons Menteri
- Deep Learning Pengganti Kurikulum Merdeka Belajar? Simak Penjelasan Mendikdasmen
- Ujian Nasional Kembali Digelar? Pakar Pendidikan Komentar Begini
- Tonton Taufik Rachman Sebut Try Out Nasional Akan Digelar Secara Online dan Berhadiah
- Siswi Dipaksa Lepas Bra sebelum Ujian Nasional, Orang Tua Murka, Polisi Turun Tangan