Pusat Penerbangan TNI AL Uji Fungsi Drone VTOL di Atas KRI Semarang-594

Menurut dia, thermal image video berfungsi dengan sangat baik mendukung operasi yang memerlukan pengawasan visual jarak jauh.
"Dengan kecepatan jelajah stabil di kisaran 20–22 m/s, drone juga berhasil menjalankan misi waypoint sejauh 3 kilometer secara otonom mengikuti jalur yang telah ditentukan," paparnya.
Wing Udara 2 Puspenerbal membawahi empat skuadron udara yang salah satunya Skuadron Udara 700/Pesawat Udara Tanpa Awak.
Skuadron itu saat ini diperkuat 14 unit pesawat nirawak (UAV) intai ScanEagle yang merupakan hibah dari Amerika Serikat.
UAV itu yang merupakan buatan Boeing dapat beroperasi pada ketinggian di atas 15.000 kaki (4.572 meter) selama lebih dari 20 jam.
Kecepatan terbang ScanEagle sekitar 111 km/jam dan kecepatan maksimum 148 km/jam.
Batas ketinggian terbang mencapai 5.950 meter.
Kemudian, Skuadron Udara 700 juga diperkuat drone Schiebel Camcopter S-100 buatan Austria dari Mitraco. (antara/jpnn)
Pusat Penerbangan TNI AL berhasil menguji coba fungsi drone VTOL di atas KRI Semarang-594.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- Gelar Perkara Kasus Pembunuhan Juwita Dilakukan Tertutup, Ada Apa?
- Keluarga Juwita yang Tewas Diduga Dibunuh Oknum TNI AL Kecewa
- Info Terbaru soal Oknum TNI AL Diduga Membunuh Juwita Jurnalis di Banjarbaru
- BAZNAS dan TNI AL Berangkatkan Pemudik Gratis dengan KRI Banjarmasin 592
- Respons KSAL soal Kasus Oknum TNI AL Diduga Bunuh Juwita
- Sosok Juwita, Jurnalis Korban Pembunuhan Anggota TNI AL