Pusing Menghadapi Murid yang Lebih Hafal Lagu Kebangsaan Malaysia
Senin, 15 Agustus 2011 – 01:51 WIB
PAHLAWAN tanpa tanda jasa. Itulah julukan yang kerap ditempelkan pada sosok guru. Namun kali ini, bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI, Mingkus dan Yudotomo Budi, mendapat penghargaan sebagai Guru Berdedikasi di Daerah Khusus. Keduanya pun akan hadir di puncak peringatan HUT Kemerdekaan RI di Istana Negara, 17 Agustus 2011. Apa saja yang telah diperbuat? --------------------------------- Ditemui di Hotel Sahid, Jakarta, akhir pekan lalu, Mingkus cerita, guna mempermudah proses belajar mengajar, siswa dibagi dalam dua kategori, yakni yang memang lahir dan besar di sana, dan belum pernah tahu Indonesia. Yang kedua, anak yang pernah sekolah di Indonesia sampai kelas 1 - 2 SD, yang kemudian putus sekolah karena pindah dibawa orang tuanya ke Sabah.
NICHA RATNASARI – JPNN
--------------------------------
Mingkus dan Yudotomo Budi adalah guru-guru yang mendapatkan tugas dari pemerintah RI untuk mengajar di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), Sabah, Malaysia. Keduanya mulai bertugas sejak 2009. Kala itu, sekolah baru berdiri. Mayoritas muridnya adalah anak-anak ekspatriat dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Sabah. Rata-rata mereka berasal dari Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga:
PAHLAWAN tanpa tanda jasa. Itulah julukan yang kerap ditempelkan pada sosok guru. Namun kali ini, bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408