Puskod FH UKI dan IKA UKI Gelar Diskusi Publik dan Peluncuran Buku Tentang Resolusi Konflik Aceh
Sementara itu, peneliti senior PUSKOD FH UKI Henry Thomas Simarmata menambahkan publikasi ini merupakan sari pengalaman resolusi konflik melalui pendampingan hukum tapol dan napol pada masa konflik Aceh.
Dia menyebut tulisan ini membatasi pada 2002 yaitu masa Darurat Militer sampai dengan tahun 2005,yaitu Amnesti Umum 2005.
Diskusi ini juga menghadirkan Wakil Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Periode 2007-2012 Muhammad Nazar sebagai penanggap.
Muhammad Nazar tercatat sebagai mantan tapol-napol di Aceh.
Pada kesempatan itu, Nazar mengatakan pengalaman berkonflik dalam sejarah Aceh cukup panjang dan oleh karena itu perlu mendapatkan pemahaman yang mendalam.
Dalam hal ini, ada pengalaman personal saat ada upaya persekusi, penangkapan, dan penahanan.
Hal ini mewarnai pengalaman personal dalam situasi masyarakat berkonflik.
“Saat berada dalam penjara, saya tetap berupaya memberikan kontribusi komunikasi dan peran dalam hal mempersuasi para pihak untuk berunding dan terbuka dalam menegosiasikan kepentingan masing-masing,” ujar Nazar.
Pusat Kajian Otonomi Daerah (Puskod) FH Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta bekerja sama IKA UKI menggelar diskusi publik dan peluncuran buku.
- Debat Kandidat Pilgub Aceh Ricuh, Ini yang Terjadi
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Pengakuan Imigran Rohingya: Bayar Rp 32 Juta untuk Naik Kapal ke Indonesia
- Imigran Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Jumlahnya 93 Orang
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- UMKM Binaan BSI Tembus Pasar Global, Dapat Order Puluhan Ton