Pusvetma Targetkan Produksi 1 Juta Vaksin Lokal Penyakit Mulut dan Kuku Tahun Ini
jpnn.com, JAKARTA - Kabar gembira bagi sektor peternakan Indonesia. Pusat Veteriner Farma telah berhasil mengembangkan dan memproduksi vaksin penyakit mulut dan kuku atau PMK.
Vaksin produksi domestik yang digadang-gadang sejak PMK menjangkiti kembali Indonesia, April lalu, telah diluncurkan bulan lalu.
Kepala Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Kementerian Pertanian, Edi Budi Susila mengatakan target produksi vaksin PMK lokal itu sekitar 1 juta ton sampai Desember 2022. Produksi dilakukan oleh Pusvetma di Surabaya.
Edi mengakui bukan tanpa halangan memproduksi vaksin PMK ini. Selain penentuan dan penyiapan seed vaksin PMK isolate lokal, kata dia, proses produksi vaksin sangat spesifik dan rumit.
Untungnya, Pusvetma pernah memproduksi vaksin PMK pada era 1990-an, ketika Indonesia terserang PMK.
"Kita dituntut berinovasi dalam mengembangkan dan memproduksinya. Kita harus kuat, semangat, dan bersama-sama untuk mengukir success story pembebasan Indonesia dari PMK jilid dua," ujar Edi belum lama ini.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan, Nasrullah mengapresiasi hasil kerja keras dan kerja cerdas Pusvetma.
"Pusvetma selain fokus produksi vaksin PMK, juga terus melakukan produksi vaksin dan bahan diagnosa lainnya untuk memenuhi kebutuhan nasional dalam rangka pencegahan, pengendalian dan pembeberantasan penyakit hewan menular strategis lainnya," kata Nasrullah.
Kementan juga mendatangkan 29,6 juta dosis vaksin penyakit mulut dan kuku impor dari tujuh negara.
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- DWP Kementan Memperkuat Peran Strategisnya Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045
- Baharkam Polri Siapkan Pilot Project Peningkatan Komoditas Jagung di Cianjur
- Dukung Ketahanan Pangan, Kementan Bagikan Ribuan Benih Buah di CFD Bekasi
- KPK Dalami Proses PBJ Pengolahan Karet di Kementan