Putar-Putar di Ibu Kota Amerika dengan Menunggang Segway (1)
Menawarkan Kenikmatan Menjadi Artis Sehari
Rabu, 26 November 2008 – 04:34 WIB
Tur tersebut diciptakan oleh seorang pemuda Amerika yang mengawalinya dengan membuat Fat Tire Bike Tours di Paris pada Mei 1999. Tur bersepeda itu laris. Pada 2003, tur bersepeda itu diminta mendampingi sekelompok jurnalis yang sedang menjajal segway, kendaraan anyar yang ketika itu masih dianggap ’’ajaib’’. Betapa tidak, Segway hanya punya dua roda yang terletak berdampingan. Namun, kendaraan itu bisa menjaga keseimbangan sendiri, sehingga penumpang tidak terjerembap ke depan atau ke belakang.
Pada 2003 itulah tercetus untuk membuat tur dalam kota memakai segway. Akhirnya, City Segway Tour menjadi yang pertama di dunia. Kini mereka sudah punya cabang di beberapa kota di berbagai negara. Yaitu di Atlanta (AS), Berlin (Jerman), Budapest (Hongaria), Chicago (AS), Paris (Prancis), San Francisco (AS), Wina (Austria), dan Washington DC sendiri.
Tur pada tiap kota berlangsung sekitar 3-4 jam. Dalam kurun itu, peserta diajak mengelilingi dan melihat (tidak mengunjungi) tempat-tempat wisata menarik di dalam kota.
Di Washington DC, tempat yang dikunjungi antara lain White House, Gedung Capitol, Ford Theatre (tempat kejadian pembunuhan Presiden Abraham Lincoln), Monumen Washington (tugu batu di selatan White House untuk mengenang George Washington), Supreme Court, National Archives, Smithsonian Castle (kuil yang dibangun atas sumbangan 100 kantong emas oleh James Smithson, ilmuwan Inggris), hingga Galeri Seni Nasional.
Ada banyak cara mengelilingi Washington DC. Ada Metro (jaringan kereta dalam kota), bus wisata, atau berjalan kaki ke beberapa tempat. Namun, ada
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408