Putar-Putar di Ibu Kota Amerika dengan Menunggang Segway (1)
Menawarkan Kenikmatan Menjadi Artis Sehari
Rabu, 26 November 2008 – 04:34 WIB
Tur tersebut juga menyambangi sejumlah museum yang dibangun atas dana James Smith. Antara lain, Smithsonian Natural History, Smithsonian American History Museum, dan Smithsonian Air & Space Museum. Seluruh museum itu tak memungut karcis masuk alias gratis. Tak ketinggalan, tur tersebut melewati Spy Museum, markas besar FBI, dan sejumlah bangunan bersejarah lain.
Tur tersebut memang hanya melewati bangunan-bangunan itu. Satu-satunya tempat untuk mampir adalah Smithsonian Air & Space Museum. Di tempat tersebut, peserta tur biasanya beristirahat barang lima menit untuk melemaskan kaki setelah berdiri di atas segway atau pergi ke toilet.
Yang paling membuat saya tertarik mengikuti tur tersebut bukan tempat-tempat yang dilewati. Bukan pula suasana putar-putar mengelilingi pusat kota. Sebab, semuanya bisa dilakukan tanpa mengikuti tur segway. Berjalan kaki pun bisa. Sebab, tempat-tempat tersebut memang hanya berjarak beberapa blok antara satu dengan yang lain.
Lagi pula, yang paling dipromosikan oleh City Segway Tour memang bukan tempat itu. Yang dijual adalah pengalaman dan sensasi menunggang segway. Dalam brosurnya, mereka selalu mengajak orang untuk merasakan menjadi selebriti Washington DC. Sebab, setiap orang pasti akan menoleh saat rombongan peserta tur segway lewat.Itulah alasan saya ikut tur segway: merasakan naik ’’kendaraan ajaib’’ sekaligus merasakan nikmatnya ’’menjadi artis’’ di Washington DC. (bersambung)
Ada banyak cara mengelilingi Washington DC. Ada Metro (jaringan kereta dalam kota), bus wisata, atau berjalan kaki ke beberapa tempat. Namun, ada
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408