Putar-Putar di Ibu Kota Amerika Serikat dengan Menunggang Segway (2-Habis)
Hilangkan Kunci Kontak Kena Denda Rp 5,5 Juta
Kamis, 27 November 2008 – 02:08 WIB
’’Memang, alat ini mudah dikendarai. Tetapi, kami tetap wajib memberikan beberapa instruksi keselamatan. Sebab, mudah dikendarai juga bisa berarti mudah jatuh,’’ kata Scott Maucher, salah seorang staf City Segway Tour yang memandu tur.
Hari itu, Washington DC begitu ’’suram’’. Langit kelabu plus kabut tipis yang turun hingga sejengkal di atas tanah. Dingin dan basah. Dalam suasana itu, ada 18 orang yang ikut tur. Sepuluh pria dan delapan wanita. Hanya saya yang dari Indonesia.
Ada dua macam pelatihan yang diikuti para peserta. Yang pertama adalah menonton video pendek berdurasi 6,5 menit. Video itu menayangkan spesifikasi segway, kelebihannya (fleksibel, tidak berisik, mampu bermanuver lihai, bisa berjalan di banyak medan), pantangan-pantangannya (overspeed, jalan yang curam, jalan terlalu bergelombang, jalan licin), hingga tip-tip mengendarainya.
Sebagian video itu berisi gambar animasi. Misalnya, animasi orang terpelanting saat segway melewati gundukan cukup besar. Atau gambar orang jatuh lantaran overspeed membuat segway mengerem sendiri secara otomatis. Peserta tur tertawa-tawa saat melihat gambar orang-orang jatuh itu.
Segway dipromosikan sebagai kendaraan masa depan yang mudah dikendarai. Tapi, tetap perlu latihan agar pengendaranya bisa berdiri seimbang dan tidak
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408