Putar-Putar di Ibu Kota Amerika Serikat dengan Menunggang Segway (2-Habis)
Hilangkan Kunci Kontak Kena Denda Rp 5,5 Juta
Kamis, 27 November 2008 – 02:08 WIB
’’Get the feeling. Feel it,’’ ujar Scott kepada setiap peserta tur yang berlatih berdiri di segway. Mendapatkan rasa yang pas itu memang penting. Sebab, orang memang tidak bisa berdiri diam total pada kendaraan ’’ajaib’’ itu. Segway akan selalu bergoyang-goyang, rodanya bergerak-gerak halus ke depan dan ke belakang.
Jadi, setiap berdiri, orang pasti akan berayun-ayun ringan. Semakin orang itu tenang, ayunan akan semakin tenang. Jika orang itu gugup sehingga badannya terus bergerak, segway juga akan ikut bergerak ke depan-belakang mengikuti keseimbangan penunggangnya.
Benar juga. Tak perlu lama untuk ’’berkenalan’’ dengan segway. Tak sampai lima menit, orang-orang sudah got the feeling dan felt the touch. Rata-rata sudah bisa stabil berdiri pada segway. Setelah itu, mereka harus berlatih maju, mundur, dan berputar. Secara teori, segway mengikuti beban condong tubuh. Kalau tubuh condong ke depan, segway maju. Kalau tubuh condong ke belakang, segway mundur.
Namun, yang disebut condong itu ternyata bukan membungkuk, menunduk, mendorong, atau menarik setang, maupun men-jentit-kan pantat. ’’Kalau Anda ingin maju, tekan ujung kaki seperti mau berjinjit. Kalau ingin mundur, tekan tumit,’’ ujar Scott. Kalau berbelok, baru setangnya yang dimiringkan.
Segway dipromosikan sebagai kendaraan masa depan yang mudah dikendarai. Tapi, tetap perlu latihan agar pengendaranya bisa berdiri seimbang dan tidak
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408