Putar-Putar di Ibu Kota Amerika Serikat dengan Menunggang Segway (2-Habis)

Hilangkan Kunci Kontak Kena Denda Rp 5,5 Juta

Putar-Putar di Ibu Kota Amerika Serikat dengan Menunggang Segway (2-Habis)
Foto: DOAN WIDHIANDONO/JAWA POS

’’Get the feeling. Feel it,’’ ujar Scott kepada setiap peserta tur yang berlatih berdiri di segway. Mendapatkan rasa yang pas itu memang penting. Sebab, orang memang tidak bisa berdiri diam total pada kendaraan ’’ajaib’’ itu. Segway akan selalu bergoyang-goyang,  rodanya bergerak-gerak halus ke depan dan ke belakang.

Jadi, setiap berdiri, orang pasti akan berayun-ayun ringan. Semakin orang itu tenang, ayunan akan semakin tenang. Jika orang itu gugup sehingga badannya terus bergerak, segway juga akan ikut bergerak ke depan-belakang mengikuti keseimbangan penunggangnya.

Benar juga. Tak perlu lama untuk ’’berkenalan’’ dengan segway. Tak sampai lima menit, orang-orang sudah got the feeling dan felt the touch. Rata-rata sudah bisa stabil berdiri pada segway. Setelah itu, mereka harus berlatih maju, mundur, dan berputar. Secara teori, segway mengikuti beban condong tubuh. Kalau tubuh condong ke depan, segway maju. Kalau tubuh condong ke belakang, segway mundur.

Namun, yang disebut condong itu ternyata bukan membungkuk, menunduk, mendorong, atau menarik setang, maupun men-jentit-kan pantat. ’’Kalau Anda ingin maju, tekan ujung kaki seperti mau berjinjit. Kalau ingin mundur, tekan tumit,’’ ujar Scott. Kalau berbelok, baru setangnya yang dimiringkan.

Segway dipromosikan sebagai kendaraan masa depan yang mudah dikendarai. Tapi, tetap perlu latihan agar pengendaranya bisa berdiri seimbang dan tidak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News