Putar-Putar di Ibu Kota Amerika Serikat dengan Menunggang Segway (2-Habis)
Hilangkan Kunci Kontak Kena Denda Rp 5,5 Juta
Kamis, 27 November 2008 – 02:08 WIB
Ternyata, gampang sekali. Lama kelamaan, segway itu seolah-olah ’’berjalan sendiri’’ sesuai dengan keinginan penunggangnya. Tak perlu menjaga keseimbangan, berjinjit atau menekan tumit pun menjadi tidak terasa. Seolah-olah kita mengapung pada permukaan aspal dengan kendaraan yang tidak berbunyi.
Memang, tidak seluruh peserta tur langsung melaju secara mulus. Sekitar setengah jam pertama, masih ada yang tampak ragu-ragu berjalan. Keraguan tersebut memang sungguh-sungguh kentara. Jalan segway menjadi tidak lancar, seperti tersendat-sendat, mendut-mendut. Namun, itu tidak berlangsung lama.
Latihan di trotoar itu berlangsung sekitar seperempat jam. Setelah itu, rombongan saya menempuh ’’etape pertama’’ menuju Gedung Putih. Jaraknya sekitar tujuh blok, ditempuh sekitar 10 menit. Cukup lambat. ’’Kendaraan Anda saya setting sebagai turtle mode (mode kura-kura),’’ gurau Scott. ’’Saya tidak mau Anda terpelanting karena segway terlalu cepat. Dan biasanya, tiap kali tur, ada satu atau dua anggota rombongan yang jatuh,’’ tambahnya.
’’Turtle mode’’ itu hanya disetel hingga Gedung Putih. Di depan kediaman presiden itu, Scott men-setting segway peserta tur pada batas kecepatan yang lebih tinggi. Setting itu dilakukan pada kunci kontak masing-masing kendaraan. Setelah itu, segway pun bisa melaju lebih cepat. Sekitar 15 kilometer per jam. ’’Ingat, jangan terlalu cepat. Sebab, segway bisa mengerem sendiri. Anda bisa jatuh nanti,’’ ujarnya.
Segway dipromosikan sebagai kendaraan masa depan yang mudah dikendarai. Tapi, tetap perlu latihan agar pengendaranya bisa berdiri seimbang dan tidak
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408