Putar-Putar di Ibu Kota Amerika Serikat dengan Menunggang Segway (2-Habis)
Hilangkan Kunci Kontak Kena Denda Rp 5,5 Juta
Kamis, 27 November 2008 – 02:08 WIB

Foto: DOAN WIDHIANDONO/JAWA POS
Dengan kecepatan lebih tinggi, rombongan berjalan menembus kabut Washington DC, mengunjungi sejumlah tempat wisata. Di setiap tempat wisata, Scott berbicara panjang lebar. Tentang sejarah tempat itu, tentang hal-hal unik yang terjadi di tempat tersebut, hingga saran apakah orang harus mengunjungi tempat tersebut atau tidak.
Selama ini, segway disebut sebagai kendaraan yang tahan segala medan dan cuaca. ’’Segway juga bisa berjalan saat hujan. Meski hujan, kami pun tetap mengadakan tur. Ini kendaraan yang tahan banting,’’ ujarnya.
Scott memang benar, segway tahan cuaca Washington yang dingin pagi itu. Pengendaranyalah yang tidak tahan. Pipi dan jari-jari serasa membeku saat kami memacu segway pada kecepatan agak tinggi. Karena itu, Scott memutuskan beristirahat di tengah-tengah tur, di depan Smithsonian Air and Space Museum. ’’Silakan Anda menghangatkan diri di dalam museum. Saya tahu, Anda ingin ke toilet,’’ katanya. Benar, di museum yang tidak menarik karcis masuk itu, seluruh peserta tur langsung menghambur ke dalam. Sebagian besar menuju toilet.
Dari museum, perjalanan diteruskan ke arah timur, menyusuri Pennsylvania Avenue, menyambangi Gedung Capitol, Ford Theatre (tempat terbunuhnya Abraham Lincoln), hingga kembali ke City Segway Tour sekitar jam 13.00.
Segway dipromosikan sebagai kendaraan masa depan yang mudah dikendarai. Tapi, tetap perlu latihan agar pengendaranya bisa berdiri seimbang dan tidak
BERITA TERKAIT
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif