Puteri Indonesia 2022 Membahas 'Body Checking' di Tengah Isu Pelecehan Seksual
Enam orang kontestan Miss Universe Indonesia sudah mengajukan laporan tuduhan pelecehan seksual kepada Polda Metro Jaya.
Dalam laporan tersebut, dinyatakan bagaimana pihak penyelenggara meminta kontestan untuk hanya mengenakan celana dalam untuk kegiatan 'body checking' dalam ruangan berisi 20 orang, termasuk di antaranya pria.
Kuasa Hukum pelapor, Mellisa Anggraini, mengatakan lima kontestan difoto tanpa mengenakan atasan.
Menurut pernyataan Mellisa, pemegang lisensi Miss Universe Indonesia, PT Capella Swastika Karya, menegaskan bahwa mereka harus "memeriksa luka, selulit atau tato pada tubuh" para kontestan.
"Saat sebelum body checking itu dilakukan, para peserta hanya tahu kalau mereka akan fitting," ujar Mellisa.
Dalam pernyataannya kemarin, Miss Universe Indonesia mengatakan bahwa pihaknya tengah memeriksa kasus ini.
"Kami telah melakukan investigasi dan memeriksa hal-hal yang dituduhkan kepada kami yang kami ketahui dari media massa," bunyi pernyataannya.
"Kami akan segera mengambil sikap maupun tindakan yang diperlukan terkait permasalahan ini agar menjadi terang dan jelas kebenarannya."
Mengapa kontestan ajang kecantikan di Indonesia harus melakukan 'body checking' dan seperti apa praktiknya? ABC Indonesia berbicara dengan Puteri Indonesia 2022 Laksmi De Neefe untuk mengetahuinya
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Guru Les di Palembang Ditangkap Gegara Pelecehan Seksual terhadap Murid
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina