Puteri Indonesia 2022 Membahas 'Body Checking' di Tengah Isu Pelecehan Seksual
Pemeriksaan tubuh ini menurutnya juga dilakukan agar supaya bila ditemukan luka, ada upaya perawatan atau penanganan yang bisa dilakukan atau "dipercantik."
Atau untuk melihat kalau kontestan memiliki tato.
"Karena Puteri Indonesia masih memegang budaya timur, jadi mungkin mereka kalau bisa perempuannya tidak memiliki tato yang besar di punggung, jadi mungkin perlu dilihat saja," katanya.
"Mereka perlu tahu, mereka ingin tahu kalau Puterinya itu ada tato, karena itu juga merefleksikan personality kita atau mereka."
Ia menyayangkan apa yang terjadi saat ini dan dampaknya bagi dunia kecantikan Indonesia.
"Karena Puteri Indonesia sudah membangun reputasi mereka selama 30 tahun dan hal-hal seperti ini menjatuhkannya," kata Laksmi.
"Puteri Indonesia hanya ingin memberdayakan perempuan."
Senada dengan pengakuan Laksmi, dari informasi yang didapat ABC Indonesia, beberapa mantan finalis Puteri Indonesia yang pernah menjalani proses ini pada tahun-tahun yang lalu juga mengatakan body checking hanya dilakukan oleh juri perempuan.
Mengapa kontestan ajang kecantikan di Indonesia harus melakukan 'body checking' dan seperti apa praktiknya? ABC Indonesia berbicara dengan Puteri Indonesia 2022 Laksmi De Neefe untuk mengetahuinya
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kasus Pelecehan Turis Singapura di Braga Bandung Berakhir Damai