Putih Sari Gerindra Desak Pemerintah Kaji Ulang Aturan Naik Pesawat yang Makin Ribet
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Putih Sari menyoroti soal kebijakan pemerintah yang mewajibkan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) bagi penumpang pesawat.
Padahal sebelumnya kewajiban PCR hanya untuk penumpang yang baru menerima vaksin dosis pertama.
“Kami meminta pemerintah mengkaji ulang karena angka kasus Covid makin susut dan aturan baru ini akan menyulitkan masyarakat,” kata Putih dalam keterangan pers yang diterima JPNN.com, Minggu (24/10).
Putih mengatakan pemerintah seharusnya sedikit melonggarkan aturan karena penurunan angka kejadian Covid-19 dari hari ke hari.
“Makin susut Covid-19 kok aturannya makin ribet. Negara lain yang turun angka kejadian Covid-19-nya justru melonggarkan, tapi di Indonesia justru malah sebaliknya, semakin menyulitkan. Ini memberatkan masyarakat yang akan bergerak kembali memulihkan perekonomian,” ujar Putig.
Politisi Partai Gerindra itu juga menyampaikan konfirmasi angka kejadian Covid-19 yang menurun merupakan cerminan dari kedisiplinan masyarakat menaati prokes dan partisipasinya menyukseskan program vaksinasi Covid-19 itu.
“Partisipasi masyarakat untuk bersama-sama menghentikan pandemi dengan kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan dan kesediaan mengikuti vaksin perlu diapresiasi juga oleh pemerintah, bukan justru makin diberatkan dengan biaya-biaya lain,” pungkasnya.
Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan aturan baru melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2021 yang menyebutkan kewajiban tes PCR bagi penumpang perjalanan antarwilayah dengan pesawat udara. (mrk/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Anggota Komisi IX DPR RI Putih Sari menilai aturan baru naik pesawat saat ini semakin menyulitkan
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Kaleidoskop: Penegakan Hukum Indonesia Tahun 2024
- Melebihi Target, Bandara Kualanamu Layani 468.967 Penumpang Selama Nataru
- DPR-Pemerintah Sepakat BPIH 2025 Sebesar Rp 89,4 Juta, Turun Dibandingkan 2024
- Resmi Dilantik jadi Ketua IKA Muratara, Fauzi Amro Ungkap Program Mudik Gratis
- Kasus Rudapaksa Wanita Disabilitas di Bandung, Atalia: Pelaku Bukan 9, Tetapi 12 Orang