Putin Abaikan Peringatan, Jepang Bakal Bikin Perbankan Rusia Sengsara
jpnn.com, TOKYO - Jepang akan meningkatkan tekanan terhadap Rusia dengan memasukkan lembaga keuangan dan ekspor peralatan militer ke dalam daftar sektor yang disanksi.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan menyampaikan hal itu menyusul langkah serupa oleh Washington sebagai pembalasan atas invasi Rusia ke Ukraina.
Kishida mengatakan pada konferensi pers bahwa Tokyo akan membidik lembaga keuangan dan individu Rusia dengan sanksi, yang akan segera diberlakukan, serta menghentikan ekspor barang keperluan militer seperti semikonduktor.
Langkah Jepang dilakukan setelah Washington memberlakukan sanksi baru kepada Rusia usai pasukannya menyerbu Ukraina pada Kamis dalam serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Dia juga mengatakan bahwa tindakan terkoordinasi dengan negara-negara anggota Kelompok Tujuh (G7) lainnya terhadap Rusia akan membendung setiap agresi di Asia dan kawasan lain.
Jepang akan melakukan yang terbaik untuk membatasi dampak ekonomi terhadap dirinya sendiri dari dampak krisis Ukraina, termasuk dengan memastikan pasokan energi yang stabil.
"Sanksi ekonomi terhadap Rusia tidak akan secara langsung menghambat pasokan energi," kata Kishida, Jumat (25/2).
Bagi Jepang yang miskin sumber daya, dampak krisis yang paling langsung mungkin terlihat pada kenaikan harga bahan bakar.
Langkah Jepang dilakukan setelah Washington memberlakukan sanksi baru kepada Rusia usai pasukannya menyerbu Ukraina pada Kamis
- Dengan Program Ini, Bank DKI Permudah Pengurus Masjid Bertransaksi Perbankan
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Toko dari Jepang Nitori Resmi Buka di Lippo Mall Puri
- Kemnaker Dorong Persiapan Tenaga Magang yang Dikirim ke Jepang Lebih Matang
- Kabur ke Rusia, Bashar al-Assad dan Keluarganya Kantongi Suaka
- Tanda-Tanda dan Kronologi Kejatuhan Bashar al-Assad di Suriah