Putin dan Kim Jong Un Bertemu, Amerika Sebut Rusia Mengemis Bantuan

jpnn.com, WASHINGTON DC - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menilai pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un adalah bukti Moskow dalam posisi terdesak.
Juru bicara Deplu AS Matthew Miller menyebut pertemuan itu sebagai upaya Rusia mengemis bantuan kepada Korea Utara demi memenangkan perang di Ukraina.
"Dia (Putin) harus menemui seorang paria internasional (Kim) guna meminta bantuan dalam perang yang diharapkan akan dimenangkannya pada awal bulan, saya akan menyebutnya sebagai mengemis bantuan," kata kepada wartawan saat arahan pers harian.
Meski begitu, dia tidak menampik ada kemungkinan Korea Utara akan diuntungkan pertemuan ini.
"Kami akan memantau dengan cermat hasil dari pertemuan ini. Saya akan mengingatkan kedua negara bahwa setiap transfer senjata dari Korea Utara ke Rusia akan melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Miller.
"Kami, tentu saja, telah secara agresif menerapkan sanksi terhadap entitas yang mendanai upaya perang Rusia, dan kami akan terus menegakkan sanksi tersebut serta tidak akan ragu untuk menerapkan sanksi baru jika diperlukan," dia memperingatkan.
Moskow dan Pyongyang sama-sama mengonfirmasi bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan mengunjungi Rusia untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Atas undangan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin, Ketua Urusan Negara Republik Demokratik Rakyat Korea, Kim Jong-un, akan melakukan kunjungan resmi ke Federasi Rusia dalam beberapa hari mendatang," kata pernyataan Istana Kepresidenan Rusia.
Moskow dan Pyongyang sama-sama mengonfirmasi bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan mengunjungi Rusia untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- 33 Tahun Ada, Tupperware Resmi Hengkang dari Aktivitas Bisnis Indonesia
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Uni Eropa Siap Main Kasar Jika Negosiasi Tarif dengan Trump Kandas