Putin Dan Kim Jong-un Bertemu Pertama Kalinya di Rusia

Penasihat urusan luar negeri Putin, Yuri Ushakov, mengatakan kepada media Rusia bahwa KTT ini akan fokus pada program nuklir Korea Utara, dengan menyebut Rusia akan berusaha untuk "mengkonsolidasikan tren positif" yang berasal dari pertemuan Trump dengan Kim.
Pyongyang, sementara itu, mengecam Korea Selatan karena melakukan latihan angkatan udara bersama dengan Amerika Serikat, kata kantor berita Korea Selatan, Yonhap.
"[Latihannya], jauh dari upaya untuk menjaga kelestarian percikan perdamaian, rekonsiliasi, dan kerja sama yang berharga, telah bertentangan dengan tren menuju rekonsiliasi di semenanjung," tulis sebuah pernyataan dari Pemerintah Korea Utara.
"Pihak berwenang Korea Selatan harus berperilaku dengan hati-hati, sadar bahwa penolakan terbuka mereka terhadap [Korea Utara] kami pada saat yang menentukan, apakah untuk menjaga atmosfer peningkatan hubungan utara-selatan bisa membuat keseluruhan hubungan bilateral dalam bahaya," tambahnya.
Kim ingin AS untuk memudahkan sanksi untuk membalas beberapa langkah pelucutan rudal sebagian yang diambilnya tahun lalu.
Tetapi AS bersikeras sanksi akan tetap diberlakukan sampai Korea Utara membuat langkah denuklirisasi yang lebih signifikan.

Diplomasi yang tak mulus
Beberapa ahli mengatakan Kim bisa mencoba meningkatkan hubungan negaranya dengan Rusia dan China.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya