Putin jadi Presiden Rusia Lagi
Kembali Tukar Peran, Medvedev Jadi PM
Minggu, 25 September 2011 – 07:47 WIB
Meski demikian, mereka sama-sama berperan penting bagi Rusia. Putin-lah yang menstabilkan Rusia yang kacau-balau di era Yeltsin, terutama dari sisi perekonomian. Medvedev kemudian menambahkan sentuhan kemodernan dan sedikit keterbukaan pada warisan kepemimpinan Putin itu.
Kembali majunya Putin tersebut diprotes keras partai-partai oposisi. Mereka menganggap Putin dan Medvedev memperlakukan Rusia seperti milik pribadi. "Itu skenario mengerikan bagi Rusia," ucap Boris Nemtsov, mantan menteri yang kini menjadi anggota Partai Kebebasan Rusia yang dilarang ikut pemilu Desember nanti.
Sejatinya, popularitas Rusia Bersatu terus menurun. Saat disurvei pada 2008, dukungan kepada partai tersebut mencapai 60 persen. Kini tinggal 43 persen. Tetapi, jumlah dukungan yang sekarang itu pun sudah empat kali raihan partai oposisi terdekat. (c11/ttg)
MOSKOW - Pemilihan presiden Rusia memang baru akan dihelat Maret mendatang. Tetapi, pemenangnya sudah bisa ditebak sejak kemarin, yakni Vladimir
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 9 Negara Bersatu Demi Mendukung Hak Palestina, Indonesia?
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis