Putin Peringatkan Obama tak Gegabah Serang Suriah
jpnn.com - MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin bereaksi atas rencana serangan militer Amerika Serikat ke Suriah. Putin mendesak Presiden AS Barack Obama agar tidak terburu-buru mengeluarkan keputusan untuk menyerang negara Timur Tengah tersebut.
Seperti dilansir dari AP, Sabtu (31/8), Putin meminta Obama untuk mempertimbangkan apakah rencana serangan militer Amerika dapat mengakhiri kekerasan dan berguna bagi warga sipil di Suriah.
Putin juga menyarankan Obama untuk merenungkan hasil dari intervensi militer Amerika di Afghanistan dan Irak sebelum memutuskan untuk menyerang rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Ini adalah pernyataan pertama Putin sejak terjadinya serangan senjata kimia yang menewaskan ratusan warga di pinggiran Damaskus pada tanggal 21 Agustus lalu. Pernyataan Putin ini menegaskan keberatan Rusia atas penyerangan terhadap Suriah.
Sebelumnya, Rusia selaku anggota permanen Dewan Keamanan (DK) PBB menolak rancangan resolusi yang menyetujui penggunaan kekuatan militer untuk mengatasi krisis Suriah. Penolakan juga disampaikan anggota tetap DK PBB lainnya yakni China.
Seperti diberitakan, Presiden Obama tengah mempersiapkan kemungkinan intervensi militer ke Suriah dalam beberapa hari ke depan. Rencana serangan ini tidak mendapatkan dukungan dari sekutunya, Inggris.
Dukungan justru datang dari Perancis. Presiden Perancis, Francois Hollande menegaskan bahwa pendirian negaranya dalam mengambil tindakan tegas terhadap Damaskus tidak berubah meski parlemen Inggris tidak mendukung intervensi militer di Suriah.
"Semua opsi kami pertimbangkan dan sebuah serangan dalam beberapa hari ke depan mungkin saja dilakukan," ujar Hollande. (dil/jpnn)
MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin bereaksi atas rencana serangan militer Amerika Serikat ke Suriah. Putin mendesak Presiden AS Barack Obama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer