Putin Sebut Hiroshima & Nagasaki, untuk Menang Perang Tak Perlu Mengebom Kota Besar
"Kedengarannya seperti petunjuk yang berat bahwa Putin mungkin meledakkan senjata nuklirnya di timur Ukraina, sambil membiarkan Kiev tetap utuh. Tampaknya itulah yang menjadi inti perkataan Putin," tutur sumber itu.
Analis di Barat meyakini Putin menggunakan ancaman tentang penggunaan nuklir untuk membalas kerugiannya di medan perang sejak Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022.
Sumber di pemerintahan Prancis menyatakan tidak diragukan lagi bahwa Macron dan Putin membahas risiko penggunaan senjata nuklir.
"Putin ingin menyampakan pesan bahwa semua opsi ada di atas meja, sejalan dengan doktrin Rusia yang berkaitan dengan senjata nuklir," kata pejabat itu.
Ancaman tentang penggunaan senjata nuklir itu muncul seiring frustrasi yang melanda para jenderal Rusia.
AS meyakini para pejabat di sekeliling Putin membicarakan opsi tentang penggunaan senjata nuklir itu menyusul serangkaian kemunduran Rusia dalam perang di Ukraina.
Pejabat Dewan Keamanan Nasional AS John F Kirby menganggap pernyataan Putin soal kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir merupakan hal yang sangat memprihatinkan. "Kami menganggapnya serius," katanya.
Namun, AS belum melihat tanda-tanda soal Rusia mempersiapkan diri bakal menggunakan senjata pemusnah massal iitu.
Vladimir Putin berbicara melalui telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan menyinggung soal kemungkinan Rusia menggunakan bom nuklir.
- ISDS Gelar Lomba Reels Bertema Ancaman Nuklir di Semenanjung Korea
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Emmanuel Macron Sebut Uni Eropa Perlu Mempertimbangkan Kembali Hubungan dengan Rusia
- Ikhtiar Megawati Melobi Kampus Tertua di Rusia Bantu Riset Nuklir Indonesia
- Eropa Memanas! Finlandia & Swedia Dukung Ukraina Menginvasi Rusia