Putin Serbu Ukraina, Warga Rusia Dihukum Hidup Tanpa McDonald's dan Coca Cola
"Saya senang mereka terlibat dan membuat keputusan yang tepat," kata Jeffrey Sonnenfeld, seorang profesor di Yale School of Management tentang keputusan McDonald's.
Starbucks Corp (SBUX.O) untuk sementara menutup ratusan toko di Negara Beruang Merah.
Sedangkan PepsiCo Inc (PEP.O) akan menangguhkan semua iklan di Rusia dan menghentikan penjualan merek minumannya, tetapi terus menjual kebutuhan pokok seperti susu dan makanan bayi.
Sementara itu, Coca-Cola Co mengatakan akan menangguhkan bisnisnya di sana.
Sejumlah perusahaan lain juga telah menghukum Rusia.
Amazon.com Inc mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya akan berhenti menerima pelanggan baru untuk layanan cloud-nya di Rusia dan Ukraina.
Universal Music menangguhkan semua operasi di Rusia, dan layanan kencan online Bumble Inc akan menghapus aplikasinya dari toko-toko di Rusia dan Belarusia.
Sebelumnya, Royal Dutch Shell Plc berhenti membeli minyak dari Rusia dan mengatakan akan memutuskan hubungan ke negara itu sepenuhnya sementara Amerika Serikat meningkatkan kampanyenya untuk menghukum Moskow dengan melarang impor minyak dan energi Rusia.
McDonald's, Coca Cola, Pepsi dan Starbucks menghukum Rusia atas invasi militernya di Ukraina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Cegah Salah Sasaran, Gerakan Boikot Harus Disertai Legitimasi Syariat yang Kuat
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Eropa Memanas! Finlandia & Swedia Dukung Ukraina Menginvasi Rusia
- Melompat Setinggi 2 Meter, Gadis Ukraina Raih Emas Olimpiade Paris 2024
- Hari Anak Nasional 2024, McDonald’s Indonesia Gelar Kelas Menulis Bersama