Putin Tak Hadiri KTT G20 karena Takut Dibunuh?
Tetapi para pengamat mengatakan orang kuat itu dengan jelas menyimpulkan bahwa setelah kekalahan lain di Ukraina, risiko dijauhi di depan umum - atau bahkan disingkirkan dalam kudeta saat berada di luar negeri - terlalu besar.
"Tidak mungkin dia muncul secara langsung, mengingat situasi di garis depan Ukraina dan meningkatnya kerusuhan domestik," ujar Leonid Petrov, pakar politik dan bisnis di International College of Management Sydney dan Australian National University.
"Tidak seorang pun [akan] berbicara dengannya di Bali atau bahkan menonton pidatonya."
Tapi Putin, yang telah berpose dengan harimau dan mengambil foto bertelanjang dada sepanjang karirnya, adalah sang ahli publisitas.
Para ahli mengatakan masih ada kemungkinan bahwa Putin akan membuat penampilan kejutan di Bali.
'Tidak ada yang percaya padanya'
Setelah perang di Ukraina yang berlarut-larut, dan meningkatnya ketidakpuasan di antara orang-orang Rusia, Putin membutuhkan kesempatan untuk menunjukkan kepada rakyatnya—dan elit yang mendukungnya—bahwa dia masih menjadi negosiator utama dan Rusia adalah kekuatan global yang utama.
Dr Petrov mengatakan dia yakin pemimpin Rusia mungkin akan menghadiri G20 untuk membantu memproyeksikan citra ini.
"Putin berusaha mencari peluang untuk negosiasi," kata Dr Petrov.
Mulai dari sumpah mantan PM Australia Tony Abbott hingga konferensi pers liar dengan Donald Trump, Vladimir Putin selalu membawa drama ke pertemuan puncak global
- Ada Sejumlah Alasan Indonesia Menaikkan PPN, tetapi Apakah Sudah Tepat?
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata