Putin Tak Hadiri KTT G20 karena Takut Dibunuh?

Risiko versus imbalan
Meninggalkan negara itu selalu merupakan langkah berisiko bagi pemimpin Rusia yang sadar akan keamanan.
Putin mungkin awalnya mempertimbangkan risiko itu terhadap potensi kesempatan berfoto dengan para pemimpin yang ramah seperti Xi Jinping dari Tiongkok, menurut Dr Sara Meger, dosen hubungan internasional dari University of Melbourne.
Tapi dia mengatakan ini akan datang dengan harga mahal.
"Jika dia meninggalkan negara bagian Rusia, dia kemungkinan akan dibunuh ... ini yang ada di kepalanya," kata Dr Meger.
Sementara meninggalkan Rusia membuka kemungkinan penggulingan atau risiko keamanan, Putin tahu dia perlu meyakinkan rakyatnya bahwa dia memenangkan perang.
"Putin sedang diterpa gelombang. Bagi sebagian orang di dalam negeri, dia terlalu keras atau terlalu lunak di Ukraina," kata Dr Petrov.
Sanksi dan masalah ekonomi telah membuat situasinya semakin tidak stabil, merusak kepercayaan pada rezimnya sendiri.
Putin sekarang dalam situasi yang hampir mustahil: Tindakannya di Ukraina telah mengusirnya dari panggung dunia, tetapi dia membutuhkan bantuan dari para pemimpin global lainnya untuk mengeluarkannya dari kekacauan yang ia buat sendiri.
Mulai dari sumpah mantan PM Australia Tony Abbott hingga konferensi pers liar dengan Donald Trump, Vladimir Putin selalu membawa drama ke pertemuan puncak global
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya