Putin Tak Hadiri KTT G20 karena Takut Dibunuh?
Risiko versus imbalan
Meninggalkan negara itu selalu merupakan langkah berisiko bagi pemimpin Rusia yang sadar akan keamanan.
Putin mungkin awalnya mempertimbangkan risiko itu terhadap potensi kesempatan berfoto dengan para pemimpin yang ramah seperti Xi Jinping dari Tiongkok, menurut Dr Sara Meger, dosen hubungan internasional dari University of Melbourne.
Tapi dia mengatakan ini akan datang dengan harga mahal.
"Jika dia meninggalkan negara bagian Rusia, dia kemungkinan akan dibunuh ... ini yang ada di kepalanya," kata Dr Meger.
Sementara meninggalkan Rusia membuka kemungkinan penggulingan atau risiko keamanan, Putin tahu dia perlu meyakinkan rakyatnya bahwa dia memenangkan perang.
"Putin sedang diterpa gelombang. Bagi sebagian orang di dalam negeri, dia terlalu keras atau terlalu lunak di Ukraina," kata Dr Petrov.
Sanksi dan masalah ekonomi telah membuat situasinya semakin tidak stabil, merusak kepercayaan pada rezimnya sendiri.
Putin sekarang dalam situasi yang hampir mustahil: Tindakannya di Ukraina telah mengusirnya dari panggung dunia, tetapi dia membutuhkan bantuan dari para pemimpin global lainnya untuk mengeluarkannya dari kekacauan yang ia buat sendiri.
Mulai dari sumpah mantan PM Australia Tony Abbott hingga konferensi pers liar dengan Donald Trump, Vladimir Putin selalu membawa drama ke pertemuan puncak global
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan