Putin Tarik Pasukan dari Syria

Reuters sempat mengungkap bahwa tingkat kematian pasukan Rusia di Syria rendah karena mereka menggunakan militer swasta untuk bertempur. Tapi, hal tersebut dibantah Kementerian Pertahanan Rusia.
Kepada Assad yang mendampingi kunjungannya, Putin menjelaskan bahwa dirinya ingin bekerja sama dengan Iran, Turki, dan Mesir untuk memulai proses perdamaian di Syria.
Putin juga ingin membuat forum Syrian Congress on National Dialogue di Rusia. Rencananya pemerintah Syria dan oposisi dipertemukan untuk membahas perdamaian serta membuat konstitusi yang baru. Karena itu, setelah berkunjung ke Mesir, Putin akan melanjutkan lawatannya ke Turki.
Pasukan Rusia yang sukses membantu Assad akan menjadi nilai plus dalam Pilpres Maret 2018. Presiden ke-4 Rusia itu berencana mencalonkan diri lagi. Berbagai survei menunjukkan Putin bakal menang mudah.
Meski begitu, kemenangan di Syria itu akan membuat tingkat kehadiran penduduk meningkat dan membuat gaung kemenangan Putin lebih terasa. (sha/c10/any)
Bagi Rusia, pertempuran di Syria telah usai karena militan Islamic State (IS) atau yang dikenal dengan ISIS berhasil dikalahkan
Redaktur & Reporter : Adil
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Kaya Gila
- Zelenskyy: Masalahnya, Putin Takut Berbicara dengan Saya soal Mengakhiri Perang
- Polisi Kejar 8 Perampok WN Ukraina di Bali, Kerugian Capai Rp3,4 M
- WNA Rusia Merampok Rp 3,4 Miliar Milik Bule Ukraina di Bali