Putin Ucapkan Selamat Tahun Baru kepada Para Pemimpin Dunia, Kecuali 3 Orang Ini
jpnn.com, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menyampaikan "Selamat Tahun Baru" kepada para pemimpin negara yang tidak bersahabat, kata Kremlin pada Jumat.
Pemimpin yang dianggap Moskow tidak bersahabat termasuk Presiden AS Joe Biden, Kanselir Jerman Olaf Scholz, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia "hampir tidak memiliki kontak" dengan orang-orang itu.
Putin telah menyampaikan salam Tahun Baru 2023 kepada para kepala negara dan pemerintahan asing serta pemimpin organisasi internasional.
Ucapan tersebut disampaikan antara lain kepada Turki, Azerbaijan, Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan, Ossetia Selatan, Bolivia, Brazil, Hungaria, Venezuela, Vietnam, India , China, Kuba, Nikaragua, Serbia, dan Suriah.
Dalam pesannya kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Putin mengatakan bahwa hubungan saling menguntungkan antara Rusia dan Turki berkembang sangat dinamis, meskipun dalam situasi internasional yang sulit.
"Vladimir Putin menyatakan bahwa dalam satu tahun terakhir, kerja sama bilateral di banyak bidang telah diperluas secara signifikan, proyek bersama besar yang dirancang untuk memastikan keamanan energi regional jangka panjang berhasil dilaksanakan," kata Kremlin.
Pernyataan tersebut merujuk pada pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu di Turki selatan serta pembuatan pusat gas regional Turki.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyusun daftar pemimpin negara yang tak layak mendapat ucapan selamat tahun baru darinya
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Menko Polkam Budi Gunawan jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Angkatan Laut Rusia Bakal Masuki Perairan Indonesia, Ada Misi Khusus Apa?