Puting Beliung Amuk Rumah Warga

Puting Beliung Amuk Rumah Warga
Puting Beliung Amuk Rumah Warga
Nurasip menuturkan, saat kejadian, istrinya, Nuraini bersama putranya, Ilham, 14 tahun tetap berlindung di balik tembok rumahnya. Ia mengaku sangat trauma dengan peristiwa tersebut. “Untung pintunya tidak bisa dibuka, kalau saya keluar mungkin sudah tertimpa atap yang jatuh,” katanya.

Dia mengungkapkan, rumahnya yang terdiri dari dua kamar tersebut, pernah mendapat bantuan rehab rumah dari pemerintah pada 2011 lalu. Sebelumnya, tingginya tembok rumah tidak sampai dua meter. Setelah direhab, ketinggiannya ditambah beberapa bata. Saat itu, ia juga mengganti atap rumahnya. ‘’Baru saja diperbaiki. Tapi sekarang kena musibah lagi,’’ ucapnya.

Atap rumah pria yang akrab disapa Amaq Acip ini memang masih terlihat baru. Seng tersebut masih mengkilat dan bersih. Wajar saja kalau dia menyebut, belum merasakan lama rumahnya diperbaiki pemerintah.

Terjangan angin itu membuat seisi rumahnya berantakan. Lemari, kursi, piring dan sebagainya juga ikut rusak. Pagi harinya, Nurasip memperbaiki rumahnya dibantu tetangga dan petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram.

MATARAM-Angin puting beliung mengamuk di Lingkungan Kampung Banjar, Kelurahan Banjar, Ampenan, Selasa (26/2). Akibatnya delapan rumah warga rusak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News