Putra Hilmi Aminuddin Akui Terlibat Pertemuan di Kuala Lumpur
jpnn.com - JAKARTA - Ridwan Hakim, putra Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin, mengakui adanya pertemuannya dengan bekas Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia Elda Deviane Adiningrat dan terdakwa dugaan suap impor kuota daging sapi Ahmad Fathanah di Kuala Lumpur, Malaysia. Namun, Ridwan berdalih pertemuan pada Januari 2013 di Hotel JW Marriot Kuala Lumpur itu hanya kebetulan saja.
"Ada Januari. Yang itu pertemuan tak terduga. Kebetulan saya di sana (Malaysia, red) dan terdakwa (Fathanah, red) muncul," kata Ridwan saat bersaksi dalam persidangan Fathanah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (29/8).
Namun anggota majelis, Sutiyo tak percaya begitu saja pengakuan Ridwan. Majelis lantas mencecar ihwal pertemuan itu.
Dicecar pertanyaan majelis, Ridwan mengaku ke Malaysia atas ajakan bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Kebetulan di Kuala Lumpur ada kegiatan PKS.
Ridwan menjelaskan, kebetulan dirinya juga banyak teman di Malaysia, sehingga menyanggupi ajakan Luthfi ke Kuala Lumpur. Namun ia membantah kehadirannya ke Kuala Lumpur untuk menghadiri acara PKS.
Selain itu, Ridwan juga menegaskan bahwa pertemuan antara dirinya, Fathanah dan Elda, tanpa kehadiran Luthfi.
Hakim kemudian mencecar alasan Ridwan tiba-tiba bisa bertemu Fathanah di Kuala Lumpur. "Kok bisa bertemu Ahmad Fathanah, apakah sudah janjian?" tanya Hakim Subagio.
Namun, Ridwan menceritakan bahwa saat dirinya di hotel tiba-tiba mendapat panggilan telepon dari Fathanah. Menurutnya, Fathanah saat itu mengaku sudah berada di lantai bawah hotel. "Ketika menemui saya, dia (Fathanah) sendirian," jelasnya.
JAKARTA - Ridwan Hakim, putra Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin, mengakui adanya pertemuannya dengan bekas Ketua
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak