Putra Kadhafi Usulkan Pemilu Diawasi Internasional
Sementara Jet NATO Kembali Lancarkan Serangan
Jumat, 17 Juni 2011 – 22:17 WIB
Dalam pertemuan tersebut, Margelov menyampaikan kembali imbauan Moskow agar Kadhafi segera mundur. "Kadhafi tidak tercantum sebagai bagian dari masa depan Libya," tegasnya.
Lantas, Margelov bertemu Menlu Libya Abdul-Ati al-Obeidi. Keduanya lebih banyak membahas sikap rezim Kadhafi. "Saya diberitahu bahwa Kadhafi belum siap pergi dari Libya. Pemerintah hanya mau membahas masa depan Libya setelah tercapai gencatan senjata," ungkapnya.
Lawatan kemarin merupakan perjalanan kedua Margelov ke Tripoli. Pekan lalu, dia mengunjungi Benghazi, markas oposisi. Lantas, dia menuju Kairo, Mesir, untuk bertemu sepupu Kadhafi, Ahmed Gaddaf al-Dam, dan pejabat pro pemerintah. Saat itu, dia menyatakan kesediaan Moskow untuk menjadi penengah.
Sementara itu, pasukan NATO tak henti membombardir Tripoli. Lagi-lagi, sasarannya adalah kediaman Kadhafi di kawasan Bab al-Aziziyah. Wenzrik Hotel yang berada tak jauh dari Bab al-Aziziyah pun terimbas dampak serangan. Hotel yang memang sudah dikosongkan itu porak-poranda. Tapi, tak ada seorang korban jiwa pun dalam serangan yang dilancarkan dari udara tersebut. (AFP/AP/hep/dwi)
TRIPOLI - Pemimpin Libya Muammar Kadhafi akhirnya mau berkompromi. Kemarin (16/6) Saif al-Islam, putra Kadhafi, mengusulkan pemilihan umum (pemilu)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Puluhan Anggota Legislatif Inggris Desak Pemerintah Sanksi Israel
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif