Putra Kesayangan Osama bin Laden Dikabarkan Tewas, Dibunuh Amerika?
jpnn.com, WASHINGTON - Sejumlah sumber di pemerintah Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Hamza bin Laden sudah meninggal. Putra Osama bin Laden itu telah lama diduga sebagai penerus sang ayah di Alqaeda.
Dikutip dari NBC News, Kamis (1/8) para pejabat tersebut tidak memberikan penjelasan tentang di mana atau kapan Hamza bin Laden meninggal. Tidak diketahui juga apakah militer AS berperan dalam tewasnya gembong teroris tersebut.
Pernyataan publik terakhir yang disebut berasal dari Hamza dirilis sayap media Alqaeda pada 2018. Dalam kesempatan itu, dia mengancam Arab Saudi dan menyeru orang-orang di semenanjung Arab untuk memberontak.
BACA JUGA: Pangeran Mohammed Dukung Israel, Anak Osama bin Laden Geram
Hamza bin Laden diyakini lahir sekitar 1989. Ayahnya pindah ke Afghanistan pada 1996 dan menyatakan perang melawan AS. Hamza ikut bersamanya dan muncul dalam video propaganda Alqaeda.
Sebagai pemimpin Alqaeda, Osama bin Laden mengawasi operasi terhadap target Barat yang memuncak pada serangan 11 September 2001 di New York World Trade Center dan Pentagon.
Pasukan elite Navy SEALS membunuh Osama bin Laden pada 2011 saat penggerebekan di kompleks Abbottabad, Pakistan. Hamza tidak ditemukan di kompleks itu. Surat-surat yang disita dari markas itu mengisyaratkan bahwa Osama ingin putranya bergabung dengannya di Abbottabad dan merawatnya sebagai seorang pemimpin.
Dalam sebuah artikel di bulan September 2017, pakar anti-terorisme dan mantan agen FBI Ali Soufan mengatakan, Hamza sedang dipersiapkan untuk peran kepemimpinan dalam organisasi yang didirikan ayahnya dan kemungkinan akan diterima dengan baik oleh para anggota dewan jihad.
"Kekhalifahan Negara Islam tampaknya berada di ambang kehancuran, Hamza sekarang adalah sosok terbaik untuk menyatukan kembali gerakan jihad global," katanya.
Sejumlah sumber di pemerintah Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Hamza bin Laden sudah meninggal. Putra Osama bin Laden itu telah lama diduga sebagai penerus sang ayah di Alqaeda
- Mahasiswa Asing Diminta Kembali ke Amerika Sebelum Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- Menteri Imigrasi: Ada Syarat Membebaskan Jemaah Islamiyah
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah