Putra Mantan Presiden Yaman Bersumpah Bakal Balas Dendam
jpnn.com - Kematian mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh di tangan pemberontak Houti membuat kemarahan putranya meledak. Ahmed Ali Saleh bersumpah akan meneruskan kepemimpinan ayahnya dan melancarkan balas dendam.
’’Saya akan memimpin pertempuran sampai anggota Houthi yang terakhir didepak dari Yaman,’’ bunyi pernyataan Ahmed sebagaimana dilansir saluran televisi milik Saudi, Al Ekhbariya, Selasa (5/12).
’’Ambil kembali Yaman dari militan Houthi yang didukung Iran,’’ tambahnya.
Saleh mengklaim bahwa ayahnya tak melarikan diri, tetapi tewas di dalam rumahnya sambil menenteng senjata untuk melawan Houthi. Saat ini Ahmed yang juga mantan pemimpin Garda Republik Yaman itu mengasingkan diri di Uni Emirat Arab (UEA).
Profesor bidang penelitian Timur Tengah di Grand Valley State University Gamal Gasim menegaskan, jika ingin mengambil alih pasukan yang ditinggalkan ayahnya dan memimpin perlawanan, Ahmed harus kembali ke Yaman secepatnya.
’’Waktunya sangat penting. Jika ingin usaha pengambilalihan tersebut berhasil, mereka harus bergerak kurang dari 48 jam,’’ ujarnya. Pasukan yang ditinggalkan Saleh kemungkinan kini dipimpin keponakannya, Tareq Mohammed Abdullah Saleh. (sha/c22/any)
Kematian mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh di tangan pemberontak Houti membuat kemarahan putranya meledak
Redaktur & Reporter : Adil
- Donald Trump Menang, Israel Bakal Makin Brutal di Timur Tengah
- Dunia Hari Ini: Israel Sebut Belum Saatnya Menghentikan Perang
- Militer Israel Dipermalukan Hizbullah 2 Kali dalam Sehari, Kocar Kacir
- Pengumuman untuk Seluruh WNI: Jangan Bepergian ke Lebanon, Iran dan Israel
- Israel Dibombardir Hizbullah, Amerika Parkir 2 Kapal Induk di Timur Tengah
- Ekspansi ke Timur Tengah, Pertamina Internasional EP Incar Blok Baru